Keluarga Korban Eksploitasi Anak Beber Pembuatan Konten Galang Dana

Buleleng

Keluarga Korban Eksploitasi Anak Beber Pembuatan Konten Galang Dana

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Kamis, 03 Agu 2023 20:20 WIB
Paman dan bibi korban eksploitasi anak oleh Yayasan Sahabat Peduli Kasih ditemui di rumahnya Banjar Dinas Bukit Sari, Desa Tegalliggah, Kecamatan Sukasada, Kamis (3/8/2023), Kamis (3/8/2023). (Made Wijaya Kusuma)
Foto: Paman dan bibi korban eksploitasi anak oleh Yayasan Sahabat Peduli Kasih ditemui di rumahnya Banjar Dinas Bukit Sari, Desa Tegalliggah, Kecamatan Sukasada, Kamis (3/8/2023), Kamis (3/8/2023). (Made Wijaya Kusuma)
Buleleng -

Keluarga korban dugaan eksploitasi anak kurang mampu oleh Yayasan Sahabat Peduli Kasih buka suara. Bibi korban Wayan Reniti membeberkan kronologi pembuatan konten penggalangan dana yang dibuat oleh yayasan sosial asal Kecamatan Sawan, Buleleng, Bali, tersebut.

Reniti menyebut kala itu relawan yayasan berinisial A datang ke rumahnya dengan dalih memberikan bantuan. Namun A, saat itu malah meminta keponakannya yakni PN mengenakan seragam sekolah dasar (SD).

Tak hanya itu, A juga meminta dibelikan kerupuk, tanpa tahu maksudnya apa. Karena tak merasa curiga, Reniti pun menuruti permintaan dari relawan yayasan tersebut. Karena mengira yayasan bermaksud baik kepada keponakannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sampai di sini, ponakan saya disuruh ganti baju (seragam SD) sama orang itu. Saya kira dia betul-betul kasih bantuan. Saya soalnya nggak tahu. Terus dia minta dibelikan kerupuk, anak saya yang disuruh beliin kerupuk, seharga Rp 10 ribu," kata Reniti ditemui di rumahnya di Banjar Dinas Bukit Sari, Desa Tegalliggah, Kecamatan Sukasada, Kamis (3/8/2023).

Setelah kerupuk terbeli, PN lalu diajak ke jalan. Sesampainya di lokasi, PN disuruh berjalan menyusuri jalan setapak sembari membawa kerupuk layaknya seorang penjual kerupuk keliling. Mirisnya, pembuatan video tersebut didramatisasi oleh pihak yayasan seolah-olah PN kelaparan.

ADVERTISEMENT

"Diajak ke jalan disuruh nenteng kerupuk. Saya disuruh ikut, saya kira nggak digituin keponakan saya. Dia juga minta saya menjauh saat berada di jalan itu biar nggak kelihatan. Karena saya jauh, saya nggak tahu kalau itu divideoin," jelasnya.

Tanpa sepengetahuan mereka, kisah PN yang didramatisasi itu pun tayang di platform kitabisa.com dan memperoleh sumbangan sebesar Rp 43,9 juta (per 8 Agustus 2023) dari target Rp 94,9 juta. Link penggalangan dana bisa klik di sini.

Satu bulan kemudian, salah seorang guru di sekolah PN memberitahu Reniti bahwa kisah keponakannya dimuat dalam platform sosial tersebut. Setelah diperiksa, ternyata narasi yang disampaikan tidak sesuai dengan kenyataan. Karena hal itu, keluarga melaporkan yayasan tersebut ke Polsek Sukasada.

"Gurunya yang memberi tahu. Sebenarnya tidak seperti ini keponakan saya, saya yang membesarkan. Jadi dia pernah mendapat bantuan, saya simpan untuk keperluannya dia (keponakan) nanti,"tukasnya

Sebelumnya, Yayasan Sahabat Peduli Kasih dipolisikan lantaran diduga melakukan eksploitasi terhadap anak kurang mampu asal Banjar Dinas Bukit Sari, Desa Tegalinggah, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali. Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Buleleng AKP Gede Darma Diatmika dikonfirmasi membenarkan adanya laporan tersebut.

"Pelapor merasa keberatan kalau keponakannya itu dalam kontennya itu disebut menjual kerupuk, padahal tidak sesuai dengan fakta yang ada, jadi dengan adanya itu pelapor merasa keberatan kemudian melaporkan pihak yayasan ke Polsek Sukasada," kata Kasi Humas Polres Buleleng Gede Darma Diatmika saat dikonfirmasi detikBali, Rabu (26/7/2023).

Darma menyebut kasus ini sudah dilimpahkan ke Unit Satreskrim Polres Buleleng, pada Senin (24/7/2023) karena menyangkut pelanggaran terhadap Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Kini polisi masih melakukan penyelidikan apakah dalam kasus tersebut terdapat unsur pidana atau tidak.




(nor/hsa)

Hide Ads