Trotoar di kawasan Lovina tepatnya di Jalan Singaraja-Seririt, Desa Kalibukbuk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali mengalami kerusakan parah. Banyak lubang menganga pada bagian trotoar.
Sehingga kondisi ini sangat membahayakan para pejalan kaki terutama turis asing yang berkunjung keLovina. Mengingat para turis sering menggunakan trotoar sebagai salah satu akses dari hotel menuju ke pantai.
Pantauan detikBali di lokasi, di kawasan lovina terdapat beberapa titik trotoar yang berlubang. Bahkan ada lubang yang berdiameter cukup besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebanyakan lubang berasal dari tutup saluran air yang rusak. Selain trotoar yang rusak, di lokasi tersebut juga minim lampu penerangan jalan sehingga otomatis pada malam hari lubang sulit untuk dilihat.
Perbekel Desa Kalibukbuk Ketut Suka mengatakan trotoar tersebut rusak sudah sejak lima bulan yang lalu. Dari hasil pemantauan ada sebanyak lima titik trotoar yang rusak.
Ia mengaku sudah melaporkan kerusakan trotoar itu ke Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng.
"Sudah sempat kami laporkan ke dinas terkait namun belum ditindaklanjuti. Kami juga belum tahu kenapa penanganannya lambat, padahal ini membahayakan wisatawan pejalan kaki terlebih kurang lampu penerangan jalannya," kata Ketut Suka dikonfirmasi detikBali, Selasa (25/7/2023).
Karena tidak wewenang memperbaiki, pihak desa hanya bisa memasang rambu-rambu di sekitar trotoar yang rusak. Supaya pejalan kaki yang melintas di sana bisa lebih berhati-hati.
"Kami tidak bisa melakukan tindakan, karena kami tidak memiliki kewenangan, hanya saja kami sudah mengisi tanda di sana bahwa trotoar itu berlubang," imbuhnya.
Suka menyebut kondisi trotoar yang belubang itu sangat membahayakan pejalan kaki. Bahkan beberapa bulan yang lalu, sempat ada turis asing yang terperosok ke dalam lubang hingga terluka.
Kejadian itu terjadi pada malam hari. Ia pun berharap pemerintah segera memperbaiki kerusakan pada trotoar, sehingga pejalan kaki tidak perlu was-was lagi.
"Dulu pernah ada, tamu terperosok di sana, karena malam kebetulan lampu penerangan kan mati. Jadi kami buat tanda di sana supaya tamu tidak lewat di sana lagi. Harapan kami agar pemerintah segera menangani hal ini," tukasnya.
(nor/nor)