Dokter Made Widi Adnyana mengembuskan napas terakhirnya Rabu (19/7/2023). Pria berusia 52 tahun itu meninggal dunia pukul 10.00 Wita di ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD Buleleng setelah dua hari dirawat intensif.
Widi sempat menarik perhatian warga. Sebab, perlu alat berat, skylift, milik Dinas Perhubungan Buleleng saat mengevakuasi dokter tersebut ke rumah sakit pada Senin (17/7/2023). Berikut ini fakta-fakta terkait evakuasi dan penyebab dokter tersebut meninggal dunia.
Sempat Mendapat Terapi Maksimal
Direktur RSUD Buleleng Arya Nugraha menjelaskan Widi sempat mendapatkan perawatan intensif di ICU RSUD Buleleng. "Kondisinya masih tidak stabil, masih lemah. Saat ini mendapat terapi maksimal di ruang intensif, dirawat di ICU," kata Arya kepada detikBali, Selasa (18/7/2023).
Arya menjelaskan sebelum dirujuk ke RSUD Buleleng, Widi juga sempat menjalani terapi rawat jalan. Kondisi kesehatan dokter umum itu selalu dipantau oleh tim medis yang terdiri dari dokter umum, dokter penyakit dalam, dokter bedah, hingga dokter plastik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyebab Dokter Widi Meninggal
Arya Nugraha menerangkan Widi meninggal dunia dengan diagnosis asam urat kronis disertai dengan infeksi. "Pasien (Widi) mengalami rematik asam urat menahun dengan kekakuan dan nyeri hebat. Hal itu mengakibatkan terjadinya imobilisasi sehingga rentan infeksi," ujar Arya kepada detikBali, Rabu.
Arya menegaskan Widi tidak mengalami obesitas maupun menderita penyakit diabetes. "Diagnosisnya gangguan asam urat saja dengan komplikasi infeksi," ujar Arya.
Dievakuasi dengan Skylift
Arya mengungkapkan Widi dievakuasi menggunakan skylift karena karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk evakuasi normal. Dokter umum tersebut tidak bisa beraktivitas karena fisiknya yang lemah sejak setahun lalu. Selama itu pula, dia hanya terbaring di tempat tidurnya di lantai dua.
Menurut Arya, tim medis tidak bisa mengevakuasi Widi dari kamarnya di lantai dua karena jalur atau tangga yang sempit. "Kemarin kenapa menggunakan skylift, semata-mata karena akses tandu sulit masuk ke rumah beliau di lantai dua," katanya.
Bantah Widi Menolak Dirawat di Rumah Sakit
Arya menyanggah informasi yang menyebutkan Widi sempat menolak untuk dirawat di rumah sakit. Saat itu, Widi dan keluarganya masih mempertimbangkan terkait rawat inap di rumah sakit. Adapun, hingga kemarin, jenazah dokter itu masih berada di RSUD Buleleng.
Sebelumnya, Lurah Banyuasri Ketut Darmika menyebut Widi sempat menolak dirawat di rumah sakit. Darmika juga menyebut tubuh dokter tersebut gemuk sehingga dievakuasi menggunakan skylift.
(gsp/gsp)