Abrasi yang terjadi di pesisir Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali, tidak hanya merusak rumah warga. Tonggak sejarah Pebuahan untuk mengenang peristiwa perang laut pendaratan pertama pasukan Markadi 4 April 1946 juga terancam hilang akibat abrasi yang semakin parah.
Dari pantauan detikBali, salah satu tonggak sejarah yang yang diberi nama Tugu Perjuangan Pebuahan berlokasi di pesisir Pantai Pebuahan ini sudah terancam hilang disapu ombak. Jarak tugu dengan bibir pantai sudah tinggal beberapa meter lagi, bahkan warga setempat membuatkan tanggul darurat untuk mempertahankan tugu ini.
"Warga sempat buat tanggul darurat secara swadaya, dan kemarin juga sudah didatangkan alat berat untuk membuat tanggul yang lebih kuat, karena bibir tugu ini sudah terkikis ombak," ungkap Kelian Banjar Pebuahan, Kanzan dikonfirmasi detikBali, Minggu (16/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kanzan menyebut sebelum tergerus abrasi, tugu yang dibuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana atas usulan para veteran itu jaraknya kurang lebih 50 meter dari bibir pantai.
"Dulu banyak ada bangunan rumah warga serta jalan yang ada di selatan tugu tersebut. Bahkan, ada sekolah juga di selatan tugu sebelumnya, dan sekarang semuanya sudah hilang tersapu ombak," ujar Kanzan
Ia berharap tugu yang menjadi monumen untuk mengenang perjuangan pada zaman kemerdekaan ini agar segera ditangani oleh pemerintah agar tidak hilang tergerus abrasi. "Kalau tanggul yang dibuat warga hanya sementara agar rumah warga aman dari ombak besar. Harus segera ditanggulangi pemerintah," tandas Kanzan.
(nor/nor)