Rumah Sakit Pastikan Ayah Bunuh Anak lalu Bunuh Diri Bukan Akibat Racun

Denpasar

Rumah Sakit Pastikan Ayah Bunuh Anak lalu Bunuh Diri Bukan Akibat Racun

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Selasa, 11 Jul 2023 16:54 WIB
Kapolresta Denpasar Kombes Bambang Yugo Pamungkas saat menjelaskan kasus ayah bunuh anak lalu bunuh diri di Polsek Denpasar Barat, Selasa (11/7/2023).
Kapolresta Denpasar Kombes Bambang Yugo Pamungkas saat menjelaskan kasus ayah bunuh anak lalu bunuh diri di Polsek Denpasar Barat, Selasa (11/7/2023). Foto: I Wayan Sui Suadnyana/detikBali.
Denpasar -

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah Denpasar memastikan jenazah ayah bernama I Made Sudiantara (47) dan putrinya Ni Putu Rita Pravista Devi (26) tewas bukan akibat racun hidrogen klorida (HCl). Dokter menegaskan nyawa Rita melayang setelah dihabisi ayahnya dan setelah itu Sudiantara bunuh diri.

"Tidak ada (penggunaan racun seperti dugaan sebelumnya)," kata dokter Instalasi Kedokteran Forensik dan Pemulasaran Jenazah RSUP Prof Ngoerah Ida Bagus Putu Alit saat konferensi pers di Polsek Denpasar Barat, Selasa (11/7/2023).

Alit menjelaskan HCl merupakan suatu cairan asam kuat. Menurutnya, jika zat kimiawi tersebut menyentuh tubuh, maka akan mengakibatkan luka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Luka) itu mempunyai ciri-ciri khas, bahwa asam itu akan menyerap air dan sel sehingga akan membentuk luka yang khas seperti permanen," terangnya.

Berdasarkan pemeriksaan terhadap jenazah Sudiantara maupun Rita, Alit melanjutkan, tidak ditemukan adanya luka-luka seperti diakibatkan oleh cairan HCl. "Jadi kami bisa menyimpulkan bahwa tidak ada kontak antara HCl dengan korban ataupun tersangka pelaku," tegas Alit.

ADVERTISEMENT

Alit juga telah mengecek saluran pencernaan jenazah ayah dan anak itu. Hasilnya, tidak ada luka-luka di rongga mulut kedua jenazah.

"Kalau memang dimasukkan secara paksa HCl tersebut, itu akan menimbulkan luka-luka yang khas kepada mulut daripada korban. Dan ini juga tidak kami dapatkan sehingga kami memberikan informasi kepada penyidik bahwa tidak ada hubungannya antara HCl itu dengan kematian keduanya, baik tersangka pelaku maupun korban," tegas Alit.

Kapolresta Denpasar Kombes Bambang Yugo Pamungkas menyebut ada caiaran HCl di tempat kejadian perkara (TKP). Namun, ia memastikan tidak ada bekas penggunaan HCl pada jasad Rita maupun Sudiarrta. Hal itu diperkuat dengan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) serta keterangan saksi hingga ahli.

"HCl itu kami temukan di sana, kandungannya di lantai bahwa untuk membersihkan bekas darah," ujar Bambang.

Sebelumnya, cairan HCl ditemukan di rumah yang menjadi lokasi Sudiantara yang menghabisi Rita. Setelah membunuh putrinya tersebut, sang ayah sempat diduga bunuh diri dengan menenggak racun.

"(Temuan racun) Itu memang benar. Dari pihak kepolisian menemukan HCl. Karena ada asap baru kamar itu dibuka ada bau kimia," kata salah satu keluarga, Made Sudiana saat ditemui di rumah lokasi kejadian di Jalan Bukit Tunggal Nomor 7, Lingkungan Alangkajeng Gede, Kelurahan Pemecutan, Kecamatan Denpasar Barat, Jumat (7/7/2023).

Sudiana menyebut berdasarkan dugaan sementara dari polisi, Rita diberikan racun HCl itu sebelum dibunuh oleh ayahnya. Sebab, ada beberapa luka bakar yang disebabkan cairan pada wajah Rita.

"Dari asumsi polisi dikasih minum itu dulu anaknya, karena kan di muka ada terbakar. Mungkin kan berontak dia dipaksa anaknya. Karena ada botol di situ, botol ACL ada," terang Sudiana.

Ia mengungkapkan Sudiantara kerap menggunakan larutan HCl saat membuat furnitur. "Dia (bapaknya) kan senang main kayu, punya dah barang-barang seperti itu. Dia senangnya di furnitur dia. Dia memang tukang mebel, senangnya di sana," ungkap Sudiana.

Untuk diketahui, Sudiantara bersama Rita ditemukan tewas di rumahnya. Ayah dan anak itu ditemukan tewas pada Kamis (6/7/2023) sekitar pukul 11.30 Wita.




(iws/iws)

Hide Ads