Sejumlah wilayah di Bali dilanda hujan dan angin kencang sejak Jumat (30/6/2023). Cuaca yang tak bersahabat itu juga berdampak terhadap aktivitas penyeberangan dari pelabuhan rakyat di Kusamba, Klungkung, menuju Nusa Penida.
Petugas Syahbandar Wilayah Kusamba I Nengah Warnata mengatakan situasi di perairan yang berkabut dan hujan mengakibatkan jarak pandang terbatas. Akibatnya, penyeberangan menggunakan fast boat menuju Nusa Penida menerapkan sistem buka-tutup.
"Untuk sementara penyeberangan menggunakan kapal cepat ditunda. Jarak pandang pendek tidak memungkinkan pemberangkatan, tunggu biar reda dan jarak pandang lebih baik," kata Warnata kepada detikBali, Sabtu (1/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menuturkan penyeberangan jadwal pertama sudah sempat diberangkatkan pada pukul 07.00 Wita. Namun, tiba-tiba hujan lebat sehingga proses angkut penumpang ditutup sementara.
Selain penyeberangan fast boat, Warnata juga menunda pengangkutan perahu baran dari Pelabuhan Mongalan, Kampung Kusamba, Tribuana, dan Banjar Bias. "Gelombang di tengah tidak terpantau, kami tunda dulu berangkat, terlebih hujan juga," imbuhnya.
Berdasarkan laporan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar, gelombang tinggi 2,5 hingga 4 meter berpotensi terjadi di wilayah Selat Bali bagian Selatan, Selat Badung, dan Samudera Hindia bagian selatan. "Wilayah ini utamanya Selat Badung, yaitu jalur penyeberangan dari Kusamba ke Nusa Penida, kita waspadai," paparnya.
Untuk diketahui, sejak pukul 05.00 Wita tadi, wilayah Klungkung daratan dan Nusa Penida diguyur hujan deras disertai angin kencang. Kondisi tersebut diprediksi masih terjadi hingga Sabtu sore ini.
(iws/iws)