Suwirta Telah Tugaskan Dinkes Klungkung soal Vaksin Rabies: Jangan Nunggu SOP

Klungkung

Suwirta Telah Tugaskan Dinkes Klungkung soal Vaksin Rabies: Jangan Nunggu SOP

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Rabu, 31 Mei 2023 21:34 WIB
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta telah menugaskan Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung untuk menangani kasus rabies. Rabu (31/5/2023). (Rizki Setyo Samudero)
Foto: Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta telah menugaskan Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung untuk menangani kasus rabies. Rabu (31/5/2023). (Rizki Setyo Samudero)
Klungkung -

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta telah menugaskan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klungkung untuk menangani kasus rabies. Kebanyakan puskesmas harus menunggu SOP terlebih dahulu tidak langsung diberi vaksin antirabies (VAR).

"Sebenarnya saya sudah dari dulu menugaskan dinas jangan menunggu SOP lagi, karena ketika orang digigit anjing pasti tidak tenang. Makanya harus segera dikasih vaksinantirabies (VAR)," jelasSuwirta saat ditemui setelah rapat koordinasi di Kantor Gubernur Bali, Rabu (31/5/2023).

Ia menyayangkan petugas puskesmas masih menunggu SOP untuk dilakukan penindakan selanjutnya. Ia sudah menegaskan kepada dinas terkait dan puskesmas yang ada di Klungkung, harus segera cepat diberi VAR.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iyaa (tindak cepat)," singkat bacaleg DPRD Provinsi Bali dari PDIP itu.

Sebelumnya diberitakan, seorang bocah berusia enam tahun bernama Ni Made KM warga Desa Tegak, Klungkung, Bali, meninggal pada Senin (29/5/2023) dengan suspek rabies. Keluarga menyebut Made KM sempat menunjukkan gejala seperti takut udara dan kesulitan menelan air.

ADVERTISEMENT

Dugaan itu makin kuat saat keluarga melarikan mendiang ke UGD RSUD Klungkung. Saat perjalanan ke rumah sakit, korban sudah takut udara, dan kondisinya melemah hingga dirujuk dari UGD ke ICU.

Perempuan yang akan menginjak SD ini sempat menunjukkan tanda-tanda baik selama dirawat di ICU. Beberapa saat setelah itu, kondisi korban mulai tidak stabil dan justru makin drop. KM tidak mampu bertahan dan meninggal Senin sekitar pukul 25.00 Wita.

"Setelah dicek, dokter di sana ada (curiga) mengarah ke rabies. Karena dilacak di kejadian dua bulan lalu itu ya memang digigit anjing. Cuma tidak dapat vaksin di Puskesmas," terang Gede.




(nor/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads