Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) akan membentuk Bali Development Fund. Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN Amalia Adininggar Widyasanti menyebutkan Bali Development Fund bakal mendukung upaya transformasi ekonomi Pulau Dewata.
"Bali Development Fund akan mendukung upaya transformasi ekonomi Kerthi Bali dengan menggunakan dana-dana nonpemerintah," ujar Amalia di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (22/5/2023).
Menurut Amalia, transformasi ekonomi Bali tidak bisa hanya mengandalkan dana pemerintah pusat atau pemerintah daerah. "Tapi, ada dana lain yang potensinya bisa kami mobilisasi," terang dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mencontohkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur yang diarahkan menjadi medical tourism (pariwisata kesehatan). "Ini kan belum ada sebelumnya, ini transformasi," ungkap Amalia.
Ada juga KEK Kura-kura Bali yang ditujukan untuk pariwisata dan ekonomi kreatif. Bahkan, KEK ini akan menjadi hub ekonomi kreatif di Indonesia. "Artinya ini satu hal kami melakukan transformasi melalui diversifikasi ekonomi Bali, supaya tidak bergantung pada pariwisata," jelasnya.
Sekadar mengingatkan, peta jalan transformasi ekonomi Kerthi Bali diluncurkan akhir 2021. Isinya menjabarkan strategi dan rencana pemulihan ekonomi jangka pendek, menengah, dan panjang setelah pandemi COVID-19.
Adapun, salah satu upaya yang ditekankan, yaitu memanfaatkan sumber daya lokal, termasuk memperkuat sektor lain di luar pariwisata.
Amalia menerangkan implementasi transformasi ekonomi Bali berjalan cukup bagus sejak diluncurkan dua tahun lalu. Diharapkan, transformasi ekonomi Bali nantinya dapat dicontoh oleh daerah lainnya di Indonesia.
Sementara, untuk transformasi ekonomi Indonesia secara keseluruhan, sambung dia, Bappenas tengah mendiskusikan RPJPN 2025-2045. "Salah satu isunya terkait ekonomi, karena kita (Indonesia) harus keluar dari middle income trap (jebakan kelas menengah," pungkasnya.
(BIR/gsp)