Ignasius Hapukaranjawa, pemilik lapak "Akusikka & Gading Haumara" meraup omzet di atas Rp 100 Juta selama tiga hari. Ia menjual aneka produk tenun motif Sumba seperti kain, jaket, selendang, topi, dan lainnya.
"Penjualan Rp 110 Juta," ujar Ignas saat ditemui di lapaknya, Jumat (12/5/2023).
Produk tenunnya terbuat dari bahan katun. Ada pula yang dibuat dari bahan sutra. Harga produknya tergolong mahal. Misalnya kain motif Sumba dengan bahan sutra dibanderol dengan harga Rp 30 Juta.
Namun, terdapat juga sejumlah produk yang dijual dengan harga di bawah Rp 1 juta. Ignas mengaku menjual produk tenun dengan harga relatif mahal tapi kualitasnya bagus.
Menurut dia, produk berkualitas harus ditampilkan karena Rumah BUMN SME's HUB adalah pameran UMKM dengan menargetkan kunjungan delegasi KTT ASEAN, wisatawan mancanegara, maupun masyarakat umum. Ia ingin produk UMKM binaan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTT itu bisa menembus pasar internasional.
"Ini event internasional tampilkan produk terbaik. Ini bagian dari promosi ke delegasi sekaligus penghormatan kepada penyelenggara," ujar Ignas.
Selain tenun motif Sumba, produk tenun motif Maumere juga tergolong laris. Lapak "Wonderful Indonesia" yang menjual aneka tenun motif Maumere memperoleh omzet Rp 70 juta.
Menteri BUMN Erick Thohir dan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo dan sejumlah pejabat negara lainnya belanja kain tenun motif Maumere.
Untuk diketahui, Rumah BUMN SME's HUB adalah side event KTT ASEAN yang digelar Kementerian BUMN yang berlangsung lima hari, 9-13 Mei 2023. Helatan Rumah BUMN SME's HUB itu melibatkan Kementerian dan lembaga lainnya untuk memperkenalkan UMKM Indonesia ke dunia Internasional dengan menargetkan kunjungan delegasi KTT ASEAN dan masyarakat umum. Sebanyak 50 UMKM berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan Rumah BUMN SME's HUB di Labuan Bajo itu bertujuan untuk mempromosikan dan membantu UMKM untuk meningkatkan daya saing sekaligus membuka akses pasar global.
"Kita harus mendorong UMKM ini untuk mendunia salah satunya dengan pameran yang melibatkan pengunjung dari mancanegara. Perlu kita sadari UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia yang membuka banyak kesempatan kerja. Mereka bisa mengharumkan nama bangsa dengan produk-produk yang mendunia," kata Erick.
(nor/hsa)