Diari-Tulisan 'Hell' Jadi Bukti Kuat Mahasiswa Bunuh Diri di Pohon Kamboja

Tabanan

Diari-Tulisan 'Hell' Jadi Bukti Kuat Mahasiswa Bunuh Diri di Pohon Kamboja

Tim detikBali - detikBali
Jumat, 12 Mei 2023 09:30 WIB
Polsek Marga melakukan identifikasi pada kursi kayu yang rebah dan diduga dipakai DK saat gantung diri di ladang milik orang tuanya.
Foto: Istimewa Polsek Marga melakukan identifikasi pada kursi kayu yang rebah dan diduga dipakai DK saat gantung diri di ladang milik orang tuanya.
Tabanan -

Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Kepolisian Sektor Marga menduga kuat DK (22) bunuh diri. Mahasiswa asal Banjar Ole, Desa Marga Dauh Puri, Kecamatan Marga, Tabanan, Bali, bunuh diri karena sedang mengalami depresi.

Polisi juga menemukan barang bukti berupa diari yang berisi beberapa pesan yang diduga dibuat DK. Diari tersebut ditemukan terbungkus dari tas plastik kresek warna putih di sekitar jasad DK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pesan di diari itu menyiratkan DK telah meyiapkan bunuh diri itu. Catatan tersebut menyebutkan ia juga sempat mengeluhkan sakit kepala, entah karena begadang atau sempat terkena hujan, sebelum mengakhiri hidupnya.

"Dalam diarinya, dia bercerita kondisi atau suasana hatinya itu," kata Kapolsek Marga AKP I Wayan Suta Arcana, Kamis (11/5/2023).

ADVERTISEMENT

Suta menduga DK sudah mempersiapkan tindakan bunuh diri itu pada Selasa (9/5/2023) malam. Adapun, mayat DK ditemukan tergantung di pohon kamboja depan gubuk pada ladang milik orang tuanya esok harinya.

Suta menerangkan sebelum bunuh diri, DK sempat berbicara ibunya, KS. Dia menyampaikan hendak pergi agak lama ke rumah temannya. Ia pergi mengenakan jaket dan hendak menggunakan sepeda motor.

"Malam sebelumnya masih sempat ngobrol dengan ibunya di jineng (lumbung). Dia bilang izin mau keluar ke tempat temannya. Pakai jaket dan bawa motor," kata Suta.

Rencana mengendarai motor justru urung dilakukan DK. Motor itu ditinggalkan begitu saja di rumahnya.

Kemudian DK berjalan kaki menuju ladang milik orang tuanya. "Jaraknya hampir satu kilometer dari rumahnya," ujar Suta.

Bukti lain yang mengarah DK bunuh diri, Suta melanjutkan, adalah pemeriksaan luar terhadap jasad dia menunjukkan ada tinja yang keluar pada bagian dubur. Sementara, air mani pada kemaluannya tidak ditemukan diduga karena terkena air hujan.

Tak ada tanda-tanda kekerasan lain yang mengindikasikan ada dugaan penganiayaan di tubuh DK. Polisi menemukan tulisan 'HELL' yang diduga dibuat menggunakan pulpen, gambar kapak, dan huruf Z disertai angka 2000-2023 pada lengan DK.

Suta menambahkan meski ada lilitan plester berwarna krem pada mulut, dada, dan perut DK, lilitan itu tidak menunjukkan DK disekap. Sebab, lilitan plester di tangan dan kaki terpisah bukan dalam posisi terikat.

"Selain itu (ikatan) talinya (yang dipakai gantung diri) simpul hidup," tegas Suta.




(gsp/efr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads