Operator Pelabuhan Sanur, Denpasar, akan memperketat jadwal keberangkatan kapal untuk mengatasi kemacetan di sekitar kawasan pelabuhan dan Jalan Bypass Ngurah Rai. Upaya ini sekaligus untuk merespons solusi dari Gubernur Bali Wayan Koster dan Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara.
Keduanya beberapa waktu lalu sempat meninjau Pelabuhan Sanur. Diketahui, jalan di sekitar pelabuhan di sepanjang Jalan Bypass Ngurah Rai kerap tersendat dan ramai dikeluhkan masyarakat yang melintas.
Sekaligus, memberikan opsi untuk menata manajemen operasional Pelabuhan Sanur dan segera menyiapkan lahan parkir seluas 3 hektare (Ha) di utara Pelabuhan Sanur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar Ketut Sriawan mengeklaim telah disepakati bahwa untuk mengantisipasi kemacetan di antaranya perlu penataan manajemen operasional, pengaturan sirkulasi keberangkatan, kedatangan penumpang, akses jalan kendaraan, dan harga tiket dan pelayanan parkir.
"Sirkulasi keberangkatan perlu diatur melalui penetapan time table yang ketat pada jam delapan sampai jam sepuluh pagi yang kami sebut golden time. Operator dan travel agency diwajibkan berangkat sesuai dengan time table yang telah ditentukan," kata Sriawan, Selasa (9/5/2023).
Selain itu, kata Sriawan, oeprator pelabuhan juga akan bekerja sama dengan kepolisan untuk menindak kendaraan yang parkir sembarangan.
"Penegakan ini perlu dilakukan untuk menciptakan kondisi yang baik dan nyaman di Pelabuhan Sanur. Seluruh pihak harus bekerja sama mewujudkan Pelabuhan Sanur yang aman, nyaman dan memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat, desa adat dan Kota Denpasar," terangnya.
Perwakilan dari KSOP Benoa Ketut Muliana menerangkan selain akan menerapkan jadwal keberangkatan yang ketat, ia juga akan menunda sementara pemberian izin tambahan fast boat yang berlayar.
"Kami bersama operator akan bekerja sama untuk mengikuti time table yang berlaku demi terciptanya kondisi yang diinginkan di Pelabuhan Sanur," sebutnya dalam rapat kordinasi yang digelar di Kantor Desa Adat Sanur, Denpasar, Bali.
Kemudian, Perbekel Sanur Kaja I Made Sudana menerangkan salah satu upaya dalam mengatasi kemacetan, yakni dengan mengurangi volume kendaraan saat menurunkan dan mengangkut penumpang.
Hal tersebut dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan Paguyuban Driver yang ada di Desa Adat.
"Hal ini selain menurunkan tingkat kemacetan juga dapat memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat Sanur," tandasnya.
(BIR/efr)