.webp)
Gubernur Bali Wayan Koster membatalkan rencana untuk membebaskan lahan milik warga di sekitar Pelabuhan Sanur, Denpasar, Bali, untuk dijadikan kantong parkir. Pembebasan lahan itu awalnya karena kerap terjadi kemacetan di sepanjang kawasan menuju Pelabuhan Sanur.
"Tidak perlu (pembebasan lahan warga) karena tanah provinsi cukup. Saya cek luasnya diperkirakan tiga hektare, ini kan luas kalau tiga hektare,"ucapnya seusai meninjau PelabuhanSanur, Sabtu (6/5/2023).
Lokasi yang dimaksud berada di kawasan Kesiman, yang selama ini sering digunakan sebagai lokasi untuk bermain layang-layang. "Kebetulan ada tanah provinsi di Kesiman, itu akan kami manfaatkan untuk parkir," terangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koster mengeklaim pembangunan kantong parkir tersebut hanya perlu melakukan penataan lokasi saja. Sebab lahan di sana sifatnya datar.
"Nanti parkirnya ke sana. Ada beberapa juga yang di sini, terutama akan banyak (kendaraan parkir) di sana (di lahan provinsi)," tuturnya.
Di sisi lain, kata Koster, penyebab sering kali terjadi macet di kawasan tersebut karena banyaknya masyarakat menuju ke Nusa Penida untuk bersembahyang.
"Macet karena memang lagi banyak masyarakat yang tangkil ke PuraDalemPed NusaPenida karena ada karya di sana, dan dalam beberapa hari merekanginap jadi, makin banyak yang ke sana. Disamping itu juga (kunjungan) turis banyak," akunya.
Ketika disinggung terkait target pembuatan kantong parkir, Koster mengaku akan segera dilakukan tahun ini.
Diketahui, banyak warga yang melintas kerap mengeluhkan kemacetan panjang yang diakibatkan oleh antrean parkir di Pelabuhan Sanur. Kemacetan ini pun kerap terjadi pada pagi dan sore hari.
(nor/efr)
