Pengamanan KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), juga dilengkapi dengan hadirnya KRI Wahidin Sudirohusodo-911 yang menjadi RS terapung. KRI WSH ini disebut setara dengan rumah sakit tipe B dengan peralatan medis yang memadai.
Kapal ini dapat menangani peserta KTT atau personel pengamanan yang memerlukan penanganan medis.
KRI WSH dilengkapi dengan dokter spesialis, fasilitas rawat jalan dan rawat inap, layanan bedah, layanan persalinan, UGD, farmasi, serta sejumlah layanan penunjang lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelas dokter spesialis yang disiapkan, yakni spesialis bedah konsultan, digestif, bedah ortopedi, penyakit dalam, jantung dan pembuluh darah, saraf, paru, THT, spesialis anestesi, spesialis radiologi, dokter gigi spesialis bedah mulut, dan dokter gigi spesialis konservasi gigi.
KRI WSH mempekerjakan 28 tenaga perawat dan seorang analis laboratorium. Ada 156 tempat tidur di dalam ruang perawatan dan tiga tempat tidur di ICU. Dua tempat lain tersedia pada High Care Unit / HCU.
Empat kamar operasi steril turut melengkapi layanan KRI WSH, serta satu kamar operasi non steril. Untuk melengkapi layanan obat-obatan, tersedia pula apotik beserta gudang farmasi.
Untuk mempercepat layanan, KRI WSH juga menyediakan satiu unit Mobile Hyperbaric Chamber, serta dua Ambulans Boat.
Adapun, fasilitas radioligi dilengkapi dengan X-Ray, CT-Scan, Panoramic, dan USG 4D.
Dilansir derikNews, pengukuhan telah dikakukan di Dermaga Pondok Dayung, Jakarta Utara, Kamis (3/11/2022).
(efr/gsp)