H-2 mudik Lebaran, Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, terpantau padat merayap, Kamis (20/4/2023) dini hari. Pemudik mengeluhkan perjalanan pulang kampung yang jadi lebih lama dari biasanya. Jika di hari biasa hanya membutuhkan waktu empat jam, saat mudik sampai memakan waktu 10 jam.
Pantauan detikBali pukul 02.24 Wita, kendaraan mengular sepanjang 3,2 kilometer menuju Pelabuhan Gilimanuk. Sejumlah pemudik terlihat turun dari kendaraannya untuk berisitirahat karena menunggu cukup lama. Sepeda motor, mobil, hingga bus tampak mengantre cukup panjang untuk masuk kapal.
Salah satu pemudik dari Denpasar, Fifin Sania (21), yang hendak pulang kampung ke Banyuwangi, mengeluhkan kemacetan tersebut. "Capek banget pas antre karena cuma bisa jalan sedikit-sedikit, dan (kendaraan) jumlahnya cukup banyak, jadi walaupun malam kondisinya tetap panas," keluhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahasiswi Universitas Udayana itu memilih mudik di malam hari untuk menghindari panas. Namun, ia tak menyangka justru terjadi lonjakan pemudik saat malam hari sehingga perjalanannya menghabiskan waktu cukup lama.
Ia mengungkapkan biasanya hanya memakan waktu empat jam perjalanan dari Denpasar menuju Banyuwangi, kini ia memperkirakan membutuhkan waktu 10 jam lebih. Fifin berangkat dari Denpasar pukul 22.00 Wita dan pukul 03.00 Wita baru mengantre masuk loket pengecekan tiket.
Polda Bali Ingatkan Pemudik Cek Situasi Pelabuhan
Kepolisian Daerah (Polda) Bali meminta warga mengecek situasi Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, sebelum berangkat mudik. Pengecekan bisa dilakukan melalui media sosial maupun media cetak dan elektronik.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto memberikan imbauan itu karena Pelabuhan Gilimanuk membeludak saat puncak arus mudik Lebaran 2023. Kantong-kantong parkir yang telah disiapkan pun penuh.
"Kami berharap masyarakat sebelum melakukan perjalanan mudik mengecek situasi seputaran Pelabuhan Gilimanuk, bisa melalui media sosial atau berita, baik cetak maupun elektronik," kata Satake Bayu, Kamis (20/4/2023).
Satake Bayu menegaskan pengecekan kondisi Pelabuhan Gilimanuk sebelum mudik penting dilakukan guna mengetahui situasi dan kondisi di sekitar Pelabuhan Gilimanuk. Dengan begitu, masyarakat bisa mengetahui situasi landai atau membeludak.
Dengan melakukan pengecekan, Satake Bayu berharap masyarakat tidak terjebak kemacetan dan menunggu terlalu lama di kantong parkir sebelum naik kapal. Suasana mudik pun akan lebih aman dan kondusif. "Polda Bali berharap agar mudik berjalan aman dan berkesan, serta selamat hingga tujuan kampung halaman tercinta," terang Satake Bayu.
Peningkatan jumlah penumpang dan kendaraan yang menuju Pulau Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk membuat situasi semakin padat. Kapolda Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra mengungkapkan saat ini sudah masuk kategori sangat padat, sehingga kepolisian harus berkolaborasi dengan instansi terkait untuk mengatasi masalah tersebut.
"Situasi saat ini sudah masuk kategori sangat padat, sehingga kapal yang beroperasi 32 dan ditambah satu kapal yang daya angkutnya lebih besar. Ini akan membantu mengurai kemacetan yang terjadi di wilayah pelabuhan di jalan nasional," ungkap Kapolda Bali, Senin (19/4/2023).
Kapal tambahan tersebut akan membantu mengurangi antrean menuju Pelabuhan Gilimanuk dan memastikan para penumpang memiliki tempat yang layak untuk beristirahat. Selain itu, sistem alur yang sudah disiapkan untuk mobil pribadi atau sepeda motor ditampung dulu di terminal kargo.
"Di sana (terminal kargo) kendaraan pemudik ditampung terlebih dahulu sembari mengurus pembelian tiket, sehingga dapat mengurangi antrean menuju Pelabuhan Gilimanuk. Paling tidak para penumpang yang menunggu ada tempat layak untuk beristirahat," pungkasnya.
(irb/iws)