.webp)
Pemedek dari berbagai daerah Bali memadati Pura Agung Besakih di Kabupaten Karangasem. Mereka yang datang untuk Karya Ida Bhatara Turun Kabeh harus rela antre hingga 14 kilometer. Bahkan, sebanyak empat pemedek pingsan karena berdesakan di pintu masuk.
Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih dilaksanakan setahun sekali. Puncak Karya dilaksanakan pada Purnama Kadasa, Rabu (5/4/2023). Tahun ini, Karya di Pura Besakih nyejer selama 21 hari atau hingga 26 April 2023.
Perbekel Desa Pesaban I Gede Widiasa mengatakan antrean kendaraan di jalur menuju Pura Agung Besakih terjadi sejak Minggu (16/4/2023) pagi hari. Kendaraan mengular sekitar 14 kilometer dari Bukit Jambul, perbatasan antara Karangasem dan Klungkung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Antreannya sangat panjang, kendaraan juga sempat tidak bergerak sama sekali selama kurang lebih satu jam," kata Widiasa, Minggu (16/4/2023).
Tak hanya antrean kendaraan, pemedek yang hendak memasuki Pura Agung Besakih juga membeludak. Akibatnya, mereka harus berdesak-desakan untuk bisa bersembahyang di Pura Penataran Agung Besakih. Bahkan, sebanyak empat pemedek sampai pingsan.
"Mungkin ada sekitar empat pemedek yang pingsan, satu di antaranya merupakan anak-anak. Mereka berdesakan di pintu masuk pura," kata salah satu pengayah di Pura Agung Besakih Gede Paruna.
Menurut Paruna, pemedek yang pingsan dievakuasi ke pos kesehatan terdekat dibantu pecalang, TNI, Polri, dan pemedek lain. "Setelah sampai di pos, ada yang langsung sadar. Tapi, ada juga yang butuh sedikit penanganan, baru kemudian sadar," imbuhnya.
Membeludaknya pemedek di Pura Agung Besakih sudah terjadi sejak Sabtu (15/4/2023) pagi. Banyak kendaraan pemedek terpaksa parkir di lahan milik warga maupun bahu jalan, untuk menghindari kemacetan panjang menuju tempat parkir di Manik Mas.
(irb/efr)
