.webp)
"Mungkin karena hari ini merupakan hari libur, jadi banyak masyarakat yang melakukan persembahyangan ke Pura Besakih sehingga antrean kendaraan tidak bisa dihindari sehingga menyebabkan kemacetan panjang," kata Perbekel Desa Menanga I Made Hendra Sagita, Sabtu siang.
Para pemedek datang dari berbagai daerah di Bali. Mereka datang jauh-jauh untuk dapat sembahyang saat Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Besakih yang nyejer (rangkaiannya) sampai Rabu (26/4/2023) mendatang.
Menurut Sagita, antrean kendaraan sudah terjadi sejak memasuki wilayah Desa Menanga dan Nongan. Kendaraan didominasi oleh mobil dan bus.
Tersendatnya arus lalu lintas (lalin) menuju Pura Agung Besakih membuat aktivitas warga terhambat. Sejumlah warga yang hendak bepergian terpaksa mencari jalur alternatif.
"Kendaraan tetap bisa bergerak walaupun sedikit demi sedikit," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih Gusti Lanang Muliarta mengakui pemedek yang datang hari ini sangat ramai sejak pagi. Pemedek masih terus berdatangan saat siang hingga sore.
"Antrean kendaraan memang sedikit tersendat, namun masih aman dan bisa kami atasi bersama seluruh instansi terkait. Intinya kendaraan masih bisa gerak," kata Muliarta.
Muliarta mengatakan seluruh tempat parkir yang tersedia di kawasan Pura Agung Besakih sudah dioperasikan. Bahkan, tempat parkir cadangan juga sudah difungsikan agar seluruh kendaraan pemedek tertampung.
Untuk diketahui, Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih dilaksanakan setahun sekali. Puncak Karya dilaksanakan pada Purnama Kadasa, yakni Rabu (5/4/2023). Tahun ini, Karya di Pura Besakih nyejer selama 21 hari atau hingga 26 April 2023.
(iws/hsa)
