Anak Agung Ngurah Paramartha kembali memamerkan karya-karyanya di Santrian Art Gallery Sanur. Pelukis asal Bali ini menyelenggarakan pameran tunggal berjudul Kadaut.
Kadaut dalam bahasa Bali diartikan sebagai ketertarikan atau keterpikatan. Ada 13 karya berupa lukisan kanvas dan tiga patung yang dipamerkan.
Dari sekian banyak yang ia pamerkan, ada satu karya terinspirasi dari kata-kata yang di belakang truk. Lukisan itu diberi nama "Remember The Taste".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lukisan ini saya ambil dari pengalaman lama saya sih, pas ke Jawa naik mobil pribadi, di depan ada banyak truk boks banyak tulisan-tulisan nyeleneh kan, saya keingat tulisan "lali rupane iling rasane" saya visualisasikan menjadi lukisan ini," kata Ngurah saat diwawancarai detikBali, Sabtu (8/4/2023).
Ketika ditanya gagasan yang melatarbelakangi karya-karya tersebut, Ngurah menyandarkan diri sepenuhnya pada pengalaman empiris.
Kisah pewayangan yang tertuang dalam epos paling terkenal di dunia, yakni Ramayana dan Mahabarata, dituangkan dalam karya "Facing The Goddes Of Furtune" yang menggambarkan sosok Dewi Sinta dan Rahwana.
"Saya buat ini di tahun 2023, di cerita-cerita dulu kan Rahwana menculik Dewi Sinta dengan digendong, saya menempatkan Dewi Sinta di sini sudah di kerajaan Alengka," jelas Ngurah. Tempat tersebut lanjutnya, cukup layak.
"Makanya saya gambarkan di sini Dewi Sinta dan Rahwana minum wine duduk bersama," imbuhnya sambil tertawa.
Ngurah menggambarkan karya yang diinterpretasi baik secara ikonografis maupun tematik, dengan media kanvas. Ia juga menghadirkan karya dengan medium fiber glass dan pelat logam.
Salah satu karya yang berjudul " I Don't Care" melambangkan gesture sedang menutup telinga, merepresentasikan Ngurah sebagai sosok yang tidak peduli akan sekitar.
(efr/irb)