PT ASDP Indonesia Ferry menyiapkan 49 armada kapal selama momen mudik Idul Fitri. Selain itu, akan disiapkan tiga skema untuk mengantisipasi kemacetan.
Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Pelabuhan Gilimanuk Djumadi mengatakan pada skema normal akan digunakan pola reguler. Yakni, tujuh dermaga di Pelabuhan Gilimanuk akan diisi oleh 28 kapal dengan setiap dermaga diisi oleh empat kapal.
Namun, jika terjadi peningkatan jumlah penumpang pada waktu angkutan Lebaran, enam dermaga akan ditambah dengan satu kapal, kecuali dermaga LCM yang tetap menggunakan empat kapal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena volume kapal di dermaga LCM tidak memungkinkan jika ditambah dengan kapal, sehingga tetap maksimal empat kapal yang akan beroperasi," beber Djumadi kepada detikBali, Selasa (4/3/2023).
Sementara untuk skema padat, akan digunakan 32 kapal dengan tetap menggunakan waktu port time bongkar muat 45 menit serta berlayar 48 menit. Namun, ketika terjadi kepadatan dan diharuskan menggunakan skema sangat padat akan digunakan pola penuh berangkat tanpa menggunakan sistem waktu muat.
"Kalau sangat padat itu, yang selama ini memakai jam jadwal atau port time bongkar muat serta berlayar nantinya akan memakai pola penuh berangkat, dalam artian tidak memakai sistem waktu muat," papar Djumadi.
Mengenai antisipasi cuaca buruk, Djumadi menjelaskan telah memastikan fasilitas dermaga siap dan tidak ada kendala. Namun, jika terjadi angin kencang yang mencapai lebih dari 30 knot, kewenangan akan diserahkan pada Balai Pengelola Transportasi Daerah (BPTD).
"Nantinya kalau memang tidak memungkinkan berlayar, kewenangan BPTD melakukan penundaan penyeberangan," kata Djumadi.
ASDP juga memperbaiki dermaga LCM yang sering terjadi kapal kandas lantaran pendangkalan. Jelas Djumadi, saat ini masih dalam proses penyedotan dan diharapkan akan selesai sebelum masa mudik sehingga tidak mengganggu proses bongkar muat.
"Kami juga berharap cuaca mendukung dan bersahabat pada saat angkutan lebaran nanti," tandas Djumadi.
(hsa/gsp)