Jenazah Ni Wayan Supini, korban gempa Turki asal Bali, dijadwalkan mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai pada Kamis (23/2/2023) sore. Rencananya, jenazah Supini akan disambut oleh suaminya, I Nyoman Ranten, beserta ketiga anak-anaknya.
Penjemputan jenazah oleh keluarga Supini difasilitasi oleh Polda Bali. Setelah itu, jenazah akan diberangkatkan langsung ke Kabupaten Klungkung.
I Wayan Pasek, kakak ipar Supini, mengatakan suami dan anak-anak Supini akan berangkat dari rumah duka menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai sekitar pukul 12.00 Wita. Mereka akan dijemput oleh Polres Klungkung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami diarahkan seperti itu, menunggu di rumah. Nanti difasilitasi oleh Polres Klungkung berangkat ke bandara. Jadi nanti proses penjemputan jenazah oleh Polda Bali sesuai arahan KBRI," tutur Wayan Pasek, Kamis (23/2/2023).
Nantinya jenazah tidak langsung dipulangkan ke rumah duka di Banjar Tegal Besar, Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung. Keluarga memilih menitipkan jenazah Supini di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Klungkung.
Pasalnya, akan ada upacara adat yang berlangsung di desa setempat awal Maret mendatang. Sesuai kepercayaan, pantang untuk memulangkan jenazah ke rumah duka.
Wayan Pasek mengatakan proses pemulasaraan jenazah selama dititipkan di rumah sakit ditanggung oleh Pemkab Klungkung. "Kami tidak dibebankan untuk biaya penitipan jenazah. Pemerintah yang membantu," tutur Wayan Pasek.
Pemkab Klungkung sebelumnya juga sudah menyerahkan bantuan santunan program Pelayanan Terintegrasi untuk Penerbitan Akta Kematian (Pitra Bakti) kepada keluarga Ni Wayan Supini.
Bantuan sebesar Rp 1 juta itu rencananya digunakan untuk keperluan upacara mendiang. "Ya dari Pak Bupati langsung sempat melayat ke rumah sekaligus menyerahkan akta kematian," kata Wayan Pasek.
"Ada juga santunan secara pribadi-pribadi. Kami juga tidak menyangka perhatian pemerintah sampai kepolisian yang sudah membantu dan mendampingi," imbuh Wayan Pasek.
Supini merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) di Turki. Ia baru berangkat Juli 2022 lalu untuk bekerja sebagai terapis.
Supini ditemukan meninggal di bawah reruntuhan gedung apartemen di tempat tinggalnya di Diyarbakir setelah gempa berkekuatan magnitudo 7,8 mengguncang Turki pada Senin (6/2/2023) lalu.
(BIR/gsp)