Perkebunan Kopi di Indonesia: Sejarah dan Kontribusinya Terhadap Ekonomi

Perkebunan Kopi di Indonesia: Sejarah dan Kontribusinya Terhadap Ekonomi

Khadeshia Marsha - detikBali
Selasa, 21 Feb 2023 17:18 WIB
Sejarah Kopi Bondowoso begitu panjang dimulai dari tanam paksa hingga Kopi Arabika Bondowoso menuai reputasi.
Foto: Chuk Shatu Widarsha/detikJatim
-

Sektor perkebunan di Indonesia merupakan sektor penting dalam pendapatan devisa negara. Salah satu perkebunan yang memberi kontribusi besar adalah perkebunan kopi. Lokasi geografis Indonesia memang sangat cocok untuk menanam kopi karena iklim mikro ideal untuk pertumbuhan dan produksi kopi.

Bahkan hingga saat ini, Indonesia menempati peringkat keempat terbesar di dunia dari segi hasil produksi kopi. Kopi di Indonesia memiliki sejarah panjang dan berperan penting karena kontribusinya terhadap ekonomi negara. Langsung saja simak pembahasannya di bawah ini.

Sejarah Kopi Indonesia

Dikutip dari laman Kementerian Luar Negeri (Kemlu), kopi pertama kali diperkenalkan di Nusantara oleh Belanda. Tepatnya pada era Tanam Paksa atau Cultuurstelsel sekitar tahun 1830 hingga 1870 silam. Awalnya, pohon-pohon kopi ini ditanam di sekitar wilayah kekuasaan mereka di Batavia. Namun, kopi kemudian dengan cepat mengekspansi produksi kopi ke wilayah Jawa, Sumatra, dan Sulawesi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jenis kopi yang dikembangkan di Indonesia adalah jenis arabika dari Yaman. Sampai pada awal abad ke-20, perkebunan kopi di Indonesia mulai terserang hama yang hampir memusnahkan seluruh tanaman kopi jenis arabika.

Akhirnya, pemerintah penjajahan Belanda memutuskan untuk mengganti jenis kopi yang lebih kuat agar terhindar serangan hama, yaitu kopi liberika dan ekselsa. Namun, tidak begitu lama keduanya juga terserang hama hingga pada akhirnya kopi robusta menggantikan kopi liberika.

Saat itu Belanda mengembangkan infrastruktur untuk mempermudah perdagangan kopi. Tepatnya di Jawa Tengah terdapat jalur rel kereta api yang digunakan untuk mengangkut kopi, gula, merica, teh, dan tembakau kemudian diangkut dengan kapal laut. Kopi yang ditanam di Jawa Tengah umumnya adalah jenis kopi arabika.

Kopi arabika diproduksi di kebun-kebun seperti Bondowoso, Jawa Timur. Sedangkan kopi robusta di Jawa Timur banyak diproduksi di Kediri, Malang, dan Banyuwangi. Setelah kemerdekaan, banyak perkebunan kopi yang ditinggalkan kemudian diambil alih oleh pemerintah yang baru.

Saat ini, perkebunan kopi Indonesia mencakup total wilayah sekitar 1,24 juta hektar, dengan rincian sebagai berikut.

  • 933 hektar perkebunan kopi robusta
  • 307 hektar perkebunan kopi arabika

Jumlah produksi kopi Indonesia menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2019 berjumlah 742 ribu ton dengan rincian sebagai berikut.

  • 98,6 persen dari total produksi dihasilkan oleh perkebunan kopi rakyat (731,6 ribu ton)
  • 0,8 persen dihasilkan oleh perkebunan besar negara (5,6 ribu ton)
  • 0,6 persen dihasilkan oleh perkebunan besar swasta (4,4 ribu ton)

Jenis-Jenis Kopi

Terdapat 2 jenis spesies utama dari tumbuhan biji kopi, yaitu kopi arabika dan kopi robusta. Mengutip dari laman repository.ub.ac.id, berikut pembahasannya.

1. Biji Kopi Arabika

Jenis kopi arabika adalah salah satu jenis kopi tradisional dengan cita rasa terbaik. Biji kopi ini berasal dari Etiopia, namun kini telah dibudidayakan di berbagai wilayah mulai dari Amerika Latin, Afrika Tengah, Afrika Timur, India, hingga Indonesia. Umumnya, kopi ini tumbuh di negara-negara beriklim tropis atau subtropis.

2. Biji Kopi Robusta

Kopi robusta berasal dari Kongo dan pertama kali ditemukan pada tahun 1898. Rasa kopi robusta lebih pahit, sedikit asam, dan mengandung kafein jauh lebih banyak daripada arabika. Kopi robusta banyak ditumbuhkan di Afrika Barat, Afrika Tengah, Asia Tenggara, dan Amerika Selatan. Secara umum, harga kopi robusta relatif murah karena lebih resisten terhadap serangan hama dan penyakit.

Kontribusi Penjualan Kopi terhadap Ekonomi

Kopi adalah salah satu sektor penghasil sumber devisa negara. Mengutip Skripsi Peranan Industri Kopi dalam Perekonomian Indonesia oleh Lestari Dian Ayu yang dipublikasikan dari situs repository.ub.ac.id, perkebunan kopi memegang peranan penting dalam pengembangan industri perkebunan. Total produksi kopi Indonesia mencapai 660.000 ton pada tahun 2019-2022 dan menempati urutan keempat sebagai negara penghasil kopi terbesar di dunia.

Peranan industri kopi terhadap struktur perekonomian Indonesia cukup besar. Berdasarkan penelitiannya pun, terbukti perkebunan kopi mampu mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Selain itu, perkebunan kopi berperan untuk memelihara kelestarian lingkungan, sebagai asal bahan baku bagi industri makanan atau minuman, serta menyediakan lapangan pekerjaan melalui kegiatan pengolahan, pemasaran, serta perdagangan ekspor dan impor.

Menurut Direktorat Jenderal Perkebunan, yang dikutip dari situs researchgate.net, sektor perkebunan kopi diperkirakan menjadi salah satu sumber pendapatan primer dari 1,84 juta petani pada wilayah daerah-daerah terpencil.

Itulah jenis-jenis kopi, sejarah dan kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia. Kalau detikers paling suka kopi robusta atau arabika, nih?




(des/des)

Hide Ads