Berpulangnya Istri Pekerja Keras dan Sayang Anak

Korban Gempa Turki

Berpulangnya Istri Pekerja Keras dan Sayang Anak

Agus Eka - detikBali
Minggu, 19 Feb 2023 21:33 WIB
Nyoman Ranten,suami Ni Wayan Supini, di Klungkung, Bali, Minggu (19/2/2023). Supini merupakan WNI yang meninggal akibat gempa di Turki.
Nyoman Ranten,suami Ni Wayan Supini, di Klungkung, Bali, Minggu (19/2/2023). Supini merupakan WNI yang meninggal akibat gempa di Turki Foto: Agus Eka/detikBali
Klungkung -

Nyoman Ranten pernah meminta Ni Wayan Supini untuk tidak mengadu nasib di Turki. Pria berambut panjang ini menyarankan istrinya bekerja di negara selain Turki.

"Saya dulu sempat minta kenapa tidak ke negara lain misalnya Dubai (Uni Emirat Arab) atau (negara) yang lain," tutur pria berumur 50 tahun ini kepada detikBali di Banjar Tegal Besar, Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Bali Minggu (19/2/2023).

Ni Wayan Supini adalah salah satu Warga Negara Indonesia (WNI) yang meninggal akibat gempa Turki berkekuatan 7,8 magnitudo pada Senin (6/2/2023) lalu. Tubuh perempuan berusia 33 tahun itu ditemukan di reruntuhan Apartemen Galeria, Diyarbakir, Turki pada Jumat (17/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ranten menuturkan istrinya seorang pekerja keras. Supini sempat bekerja sebagai pekerja pariwisata di Kuta, Badung. Perempuan asal Banjar Segara, Desa Kuta, Badung ini juga sempat bekerja di koperasi hingga Bandara Internasional Ngurah Rai.

"Orangnya tidak pernah diam. Dia senang bekerja," kenang Ranten.

ADVERTISEMENT

Supini juga jago memasak. Pasangan suami istri itu juga pernah jualan nasi jinggo di pinggir Jalan Bypass Ida Bagus Mantra sebelum Supini berangkat sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Turki.

Keputusan Supini bekerja sebagai PMI dimulai saat ekonomi keluarga itu limbung dihantam pandemi Covid-19. Ranten dan istrinya memilih pulang kampung ke Klungkung.

Sejak saat itu, Supini punya keinginan untuk mencari kerja ke luar negeri. Ia kemudian mengikuti pelatihan terapis di Karangasem hingga akhirnya berangkat ke Turki pada Juli 2022.

Supini juga sosok ibu yang dekat dengan anak-anaknya. Setiap tanggal 10, dia mengirimkan uang untuk keperluan buah hatinya sekolah. Ranten dan Supini dikaruniai tiga anak sejak mereka menikah pada 2002.

Anak pertama sudah bekerja dan putri kedua mereka masih SMA. Adapun putri bungsu masih duduk di bangku TK. "Sama anak-anak sudah pasti sangat dekat," kenang Ranten.

Ranten kaget saat polisi minta keluarga melakukan uji DNA. Anggota keluarga Supini diminta datang ke RS Trijata (RS Bhayangkara Denpasar) untuk tes DNA. Hasil, uji DNA memastikan bahwa salah satu jenazah yang terkubur di reruntuhan Apartemen Galeria adalah istrinya.

Kini, sosok istri pekerja keras dan dekat dengan buah hatinya itu telah tiada. "Saya sampaikan ke keluarga, ke anak-anak, apapun hasilnya, kabarnya tentang ibu, kita harus tabah," ucap Ranten mengingat ucapannya kepada anak mereka, beberapa waktu lalu.




(gsp/bir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads