.webp)
Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa waktu lalu menyebut bahwa dua dari sembilan kabupaten/kota di Bali, yaitu Gianyar dan Karangasem menjadi daerah paling rawan kemiskinan ekstrem.
Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau akrab disapa Cok Ace, mengungkap bahwa faktor geografis menjadi penyebab utama dua daerah tersebut rawan kemiskinan esktrem.
"Kalau Karangasem mungkin masih terkait dengan sebaran penduduknya. Saya melihat masih banyak masyarakat yang tinggal di kaki-kaki gunung terpencil dan lain-lain," katanya kepada detikBali, Kamis (16/2/2023) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut ia menjelaskan faktor geografis itu membuat aksesibilitas dan distribusi hasil pertanian yang terganggu berdampak pada penghasilan masyarakat.
"Itu nanti kalau infrastruktur diperbaiki bisa mengeliminasi kantong-kantong kemiskinan manakala akses, kami buka lebih luas lagi," terang Cok Ace.
Sementara di Gianyar, ia masih akan meneliti persoalan rawan kemiskinan ekstrem. Berdasarkan pengalaman ketika masih menjabat bupati, Cok Ace pernah menangani masalah kemiskinan.
"Saya pernah jadi bupati. Dulu itu juga pernah saya lihat angka-angka keluarga miskin. Kebetulan waktu itu beberapa yang muncul dari Ubud dan saya tahu sekali orangnya nggak miskin-miskin amat," ucap Cok Ace.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mengaku akan berusaha mengentaskan masalah kemiskinan ekstrem. Salah satu cara yang bakal dilakukan adalah dengan memperbaiki infrastruktur.
"Ada beberapa memang kabupaten yang aksesnya di bawah provinsi. Di kabupaten, kami dukung Pemerintah Provinsi Bali kan seperti kemarin di Tabanan, kami dorong sekali infrastrukturnya," jelas Cok Ace.
(BIR/iws)
