Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Jembrana, Bali, pada Sabtu (11/2/2023) sore mengakibatkan Jembatan Perak di Desa Penyaringan kembali jebol. Tak hanya itu, tanggul jembatan Tukad Bilukpoh juga mengalami kerusakan.
Pantauan detikBali, akses warga antara Banjar Penyaringan serta Banjar Anyar Kelod, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, terputus akibat sayap Jembatan Perak terkikis air bah. Padahal, jembatan tersebut sudah sempat diperbaiki akibat banjir bandang pada Oktober 2022.
Warga setempat, Ketut Wentri (57), menuturkan sayap jembatan sempat diperbaiki dengan cara memasang tanggul dari karung berisi pasir. "Pasti tidak kuat kalau hanya tanggul. Sebelumnya pondasi saja dengan semen hancur," kata Wentri, Minggu (12/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Wentri, sayap jembatan kembali jebol akibat debit air daerah aliran sungai (DAS) Bilukpoh mengalami peningkatan setelah hujan deras pada Sabtu sore. Warga pun dilarang melintas, akses tersebut juga dipasangi portal.
"Hujan deras itu terjadi sore sekitar pukul 16.40 Wita dan air sudah mulai membesar hingga sayap jembatan terus terkikis," imbuhnya.
Warga lain yang rumahnya berdekatan dengan jembatan Bilukpoh, Gede Sujana (54), menuturkan air bah sudah menyentuh bagian bawah jembatan Bilukpoh sekitar pukul 17.00 Wita. Ia bersama warga lainnya khawatir jika bencana pada Oktober 2022 kembali terulang.
"Kemarin malam sangat khawatir air masuk ke rumah lagi. Sempat diimbau oleh Kapolsek Mendoyo sekitar pukul 20.00 Wita untuk siaga jika air meluap ke rumah-rumah warga," jelasnya.
Menurut Sujana, warga bahkan sudah sempat mengevakuasi ternak ke tempat yang lebih aman. Beruntung, sekitar pukul 21.30 Wita air mulai surut. Warga pun kembali ke rumah masing-masing.
"Kami tidak berani tidur kemarin malam, lantaran tanggul sebelah barat jembatan sudah hancur terkena air, jadi kami tetap siaga," tandas Sujana.
(iws/nor)