Akses jalan di Lingkungan Bakung, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali, terputus akibat longsor. Warga pun membangun jembatan darurat secara swadaya agar para pelajar serta warga sekitar dapat melintas.
Sebelumnya, jalan tersebut jebol akibat diguyur hujan pada Sabtu (28/1/2023). Walhasil warga dari empat desa yang biasanya mengakses jalan tersebut tak bisa melintas.
Baca juga: Ruas Jalan di Sukasada Jebol, PDAM Terputus |
Bendesa Adat Bakung Putu Joni Sandiasa mengatakan warga mendesak agar jalan tersebut segera diperbaiki. Sebab jalan itu bukan hanya dilalui oleh warga di Lingkungan Bakung saja, tetapi juga warga dari desa tetangga seperti Desa Sari Mekar, Desa Padangbulia dan Desa Nagasepaha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, jalan tersebut juga jadi akses para pelajar SMPN 1 Sukasada dan SDN 2 Sukasada. Para pelajar terkadang terlambat lantaran harus melewati jalur lain yang jaraknya cukup jauh dari sekolah.
"Karena akses ini dilewati empat desa. Yang sekolah juga kasihan kadang terlambat karena jarak tempuh lebih jauh. Kalau lewat Liligundi itu muter sekitar 1.5 kilometer. Kalau lewat jalur di Bantang Banua itu bahaya karena terjal," jelasnya.
Proses pengerjaan jembatan yang dominan terbuat dari bambu tersebut sudah dimulai sejak Kamis (9/2/2023). Warga swadaya patungan dan gotong royong untuk membuat jalan tersebut.
Jalan itu, kata Joni, hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki. Sementara untuk akses sepeda motor akan dibuatkan tepat di sebelah jembatan bambu menggunakan tiang besi yang disediakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Buleleng.
Saat ini warga dibantu oleh petugas dari Dinas PUTR masih berusaha membersihkan lokasi yang nantinya akan dibangun jalan sementara untuk sepeda motor. Ketika disinggung soal perbaikan jalan yang jebol, Joni mengatakan masih sedang diproses oleh Dinas PUTR Buleleng.
"Saya kira aman, karena yang mengerjakan jalan untuk sepeda motor langsung dikerjakan oleh petugas PU. PU sudah mengajukan ke Provinsi Bali. Katanya sudah. Untuk jalan bambu swadaya masyarakat," pungkasnya.
Sementara itu, salah satu pelajar di SMPN 1 Sukasada bernama Doni mengaku senang dengan adanya jembatan tersebut. Hal itu membuatnya bisa lebih cepat sampai di sekolah.
Sebab sebelumnya ia harus lewat jalan lain dengan jarak tempuh yang cukup jauh. "Diantar sama kakak, lewat jalan di Bantang Banua, kalau sekarang bisa lewat sini jalan kaki, asal dari Desa Sarimekar," ujarnya.
(nor/bir)