Mimpi Airlangga Hartarto pada KEK Sanur dan Kura-kura Bali

Round Up

Mimpi Airlangga Hartarto pada KEK Sanur dan Kura-kura Bali

Tim detikBali - detikBali
Minggu, 05 Feb 2023 08:07 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut KEK Kura-kura Bali membutuhkan investasi Rp 104 triliun dalam 30 tahun ke depan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto ketika berada di KEK Kura-kura Bali, Denpasar, Sabtu (4/2/2023). (Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Denpasar -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bermimpi menjadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur dan KEK Kura-kura Bali di Pulau Serangan, Denpasar, Bali, sebagai sumber devisa baru bagi negara. Kedua KEK tersebut ditargetkan mampu menghasilkan devisa hingga ratusan triliun rupiah.

Airlangga menjelaskan KEK sebagai kawasan yang memiliki keunggulan ekonomi dan geostrategis dalam mendukung peningkatan investasi. Menurutnya pengembangan KEK bertujuan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi wilayah dan pemerataan pembangunan secara nasional.

"Belajar dari pandemi COVID-19 yang sempat menghentikan gerak laju pertumbuhan ekonomi Bali, pembangunan kedua KEK diharapkan dapat mentransformasi perekonomian Bali agar tidak hanya bergantung pada sektor pariwisata. Ini kesempatan baik untuk direvitalisasi," kata Airlangga saat mengunjungi KEK Sanur, Sabtu (4/2/2023).

Airlangga mengatakan pemerintah telah memberi berbagai kemudahan dalam proses pembangunan KEK Sanur. Termasuk dalam hal perpajakan, kemudahan perizinan, hingga percepatan proyek.

"Untuk investasi, (KEK Sanur) ini campur dengan asing karena pengembangan kawasan kan infrastruktur harus dibangun. Harus ada investasi awal yang dibangun dan dilakukan BUMN. Sementara lainnya tentu mitra dari luar negeri," terang dia.

Direktur Pengembangan Bisnis PT Hotel Indonesia Natour (Persero) Christine Hutabarat menjelaskan KEK Sanur akan fokus pada industri kesehatan. Proyek tersebut ditargetkan selesai pada akhir 2023. KEK kesehatan pertama di Indonesia yang mengembangkan fasilitas kesehatan dan pariwisata berkelas internasional itu akan mulai beroperasi pada Januari 2024.

"Untuk pembangunan hotel dan convention center akan selesai pada Agustus 2023. Nantinya nama hotel (Grand Inna Bali Beach) juga berubah menjadi Meru karena hotel bintang lima BUMN namanya Meru," kata Christine.

Sementara itu, Direktur Utama PT BTID Tuti Hadiputranto menjelaskan KEK Kura-kura Bali akan berisikan hotel, sekolah internasional, hingga marina bertaraf internasional.

"Kami terus mengundang para investor untuk melakukan penanaman modal di kawasan KEK Kura-kura Bali, khususnya investasi yang berkelanjutan, baik di sektor pendidikan, health and wellness, dan tentu saja sektor pariwisata seperti marina dan resor," tukasnya.

Potensi KEK Sanur dan KEK Kura-kura Bali

Airlangga kemudian menjelaskan potensi KEK Sanur dan KEK Kura-kura Bali. Menurutnya, KEK Sanur akan mengubah peta industri kesehatan di Indonesia. Nantinya, Sanur akan dikenal sebagai kawasan yang menawarkan medical healing bagi masyarakat maupun wisatawan.

"Sekarang ini, industri kesehatan yang super spesialis belum banyak tersedia. Khusus seperti di sini (KEK Sanur) kan clinical yang super spesialis, apalagi dengan konsultan Mayo Clinic," lanjutnya.

Menurut Airlangga, KEK Sanur akan menambah kelengkapan industri pariwisata Bali. KEK Sanur ditargetkan menarik investasi senilai Rp 10,2 triliun dan diharapkan dapat menyerap 43.647 orang tenaga kerja.

"Diharapkan juga terwujud penghematan devisa sebesar Rp 86 triliun dari WNI yang sebelumnya berobat ke luar negeri dan penambahan devisa sebesar Rp 19,6 triliun secara kumulatif pada 2022 hingga 2045," imbuh dia.

Sementara itu, Airlangga menyebut KEK Kura-kura Bali membutuhkan investasi sebesar Rp 104 triliun. Total investasi sebanyak itu bisa diperoleh dalam jangka waktu 30 tahun ke depan.

"Ini artinya dengan nilai tersebut tentu multiplier effect-nya bisa sekitar 1,8 kali lipat," ujar Airlangga yang juga menjabat Ketua Dewan Nasional KEK.

Airlangga menambahkan, KEK Kura-Kura Bali diharapkan mampu menghasilkan devisa secara kumulatif sebesar Rp 477 triliun di tahun 2052. Ia menargetkan devisa yang diperoleh dalam lima tahun pertama sebesar Rp 4,6 triliun.

Adapun pada 2052, KEK Kura-kura Bali disebut akan menawarkan sekitar 99 ribu lapangan kerja. "Untuk jangka pendek tentu kami berharap lima tahun pertama ini Rp 12 triliun (investasi), dan lapangan kerja sekitar 5.000," imbuh dia.

KEK Kura-kura dibangun di atas lahan seluas 498 hektare (ha). KEK ini akan mengembangkan kegiatan pariwisata berkelas internasional. Di antaranya, kawasan marina terintegrasi, centre for exellence education and tech park, termasuk lifestyle wellness center.



Simak Video "Airlangga Ketemu Gibran: Potensi Selalu Ada Sebagai Pimpinan Daerah"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/gsp)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT