Menko Airlangga Incar Devisa Rp 477 Triliun dari KEK Kura-kura di Bali

Menko Airlangga Incar Devisa Rp 477 Triliun dari KEK Kura-kura di Bali

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Sabtu, 04 Feb 2023 20:42 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan devisa dari KEK Kura-kura Bali Rp 477 triliun pada 2052, dengan target lima tahun pertama Rp 4,6 triliun.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan devisa dari KEK Kura-kura Bali Rp 477 triliun pada 2052, dengan target lima tahun pertama Rp 4,6 triliun. (Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali).
Denpasar -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan devisa dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-kura di Bali sekitar Rp 477 triliun pada 2052 nanti. Dengan target lima tahun pertama senilai Rp 4,6 triliun.

"KEK Kura-kura Bali diharapkan mampu menghasilkan devisa secara kumulatif Rp 477 triliun pada 2052," ungkapnya ketika berkunjung, Sabtu (4/2/2023).

Investasi KEK Kura-kura sendiri diperkirakan sebesar Rp 104 triliun dalam 30 tahun ke depan. Dengan target penyerapan tenaga kerja sebanyak 99.853 orang ketika beroperasi pada 2052 mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KEK Kura-kura dibangun di atas lahan seluas 498 hektare (ha). KEK ini akan mengembangkan kegiatan pariwisata berkelas internasional.

Di antaranya, kawasan marina terintegrasi, centre for exellence education and tech park, termasuk lifestyle wellness center.

ADVERTISEMENT

KEK Kura-kura tidak sendirian. Nantinya juga akan berdiri KEK Sanur yang difokuskan pada kesehatan. KEK Sanur ditargetkan menarik investasi senilai Rp 10,2 triliun dan diharapkan dapat menyerap 43.647 orang tenaga kerja.

"Diharapkan juga terwujud penghematan devisa sebesar Rp 86 triliun dari WNI yang sebelumnya berobat ke luar negeri dan penambahan devisa sebesar Rp 19,6 triliun secara kumulatif pada 2022 hingga 2045," imbuh dia.

KEK Sanur ditetapkan pada Juli 2022 lalu, serta menjadi KEK yang fokus pada layanan kesehatan, KEK kesehatan pertama di Indonesia yang mengembangkan fasilitas kesehatan dan pariwisata berkelas internasional.

Airlangga menambahkan pemerintah telah menyiapkan KEK guna menjadi kawasan yang memiliki keunggulan ekonomi, dan juga geostrategis dalam mendukung peningkatan investasi.

Selain itu, pengembangan KEK juga berperan penting dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi wilayah dan pemerataan pembangunan secara nasional.

"Belajar dari pandemi COVID-19 yang sempat menghentikan gerak laju pertumbuhan ekonomi Bali, pembangunan kedua KEK diharapkan dapat mentransformasi perekonomian Bali agar tidak hanya bergantung pada sektor pariwisata. Ini kesempatan baik untuk direvitalisasi," tandasnya.




(BIR/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads