Pesimis adalah suatu sikap ketika seseorang memiliki pandangan negatif terhadap situasi atau peristiwa tertentu. Pesimis diidentikkan dengan sikap seseorang yang mudah menyerah, tidak percaya diri, dan sudah menyerah sebelum mencoba.
Perasaan ini biasanya akan muncul ketika seseorang menghadapi berbagai tantangan di dalam hidupnya. Mereka terlalu takut sehingga bersikap negatif terhadap sesuatu yang akan terjadi.
Nah, dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang sikap pesimis, mulai dari pengertian, ciri, contoh, dampak, dan cara mengatasinya. Bagi kamu yang ingin mengetahui apa itu pesimis, mari kita simak pembahasan di bawah ini sampai selesai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesimis Adalah
Pesimis adalah sikap yang ditunjukkan saat seseorang berpandangan negatif dan tidak memiliki harapan yang baik. Dikutip dari laman Very Well Mind, hal ini tidak termasuk ke dalam penyakit mental, tetapi sifat di mana seseorang memiliki pandangan hidup yang lebih negatif.
Beberapa orang mungkin mengatakan sikap pesimis merupakan sikap yang lebih realistis. Seorang pesimis biasanya akan berpikir bahwa segala sesuatu tidak akan menciptakan hasil yang menyenangkan dan seringkali curiga ketika sesuatu tampak berjalan dengan baik.
Sikap pesimis adalah kebalikan dari sikap optimis. Ketika seseorang memiliki sikap yang optimis, maka orang tersebut akan berpandangan positif dan mempunyai harapan yang baik di segala hal.
Ciri dan Contoh Pesimis
Secara umum, orang pesimis akan bersikap dan berpandangan negatif tentang segala sesuatu. Secara spesifik, berikut adalah ciri-ciri sikap pesimis yang dikutip dari laman Very Well Mind:
- Merasa terkejut ketika semua hal berjalan dengan berhasil.
- Tidak mengejar apa yang diinginkan karena mereka berpikir bahwa pada akhirnya akan tetap gagal.
- Cenderung fokus terhadap sisi negatif dari suatu peristiwa.
- Berpikir bahwa risiko yang diambil lebih besar dari manfaat yang didapatkan. Maka dari itu, seorang pesimis sering takut untuk mengambil sebuah risiko.
Mengalami imposter syndrome dan sering meremehkan kemampuan yang dimiliki oleh diri sendiri.
- Cenderung untuk fokus kepada kelemahan yang dimiliki dibandingkan dengan kelebihan lainnya.
- Sering merasa terganggu dengan seseorang yang memiliki sikap optimis.
- Memiliki asumsi bahwa semua hal baik pada akhirnya akan berakhir.
- Lebih mudah hidup terhadap status quo dan takut untuk mengubahnya menjadi kehidupan yang lebih baik.
- Memiliki zona nyaman dan takut untuk mencoba hal baru.
Sikap pesimis cukup sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Mereka selalu berpikiran negatif dan sudah menyerah duluan, padahal belum mencoba sama sekali.
Berikut adalah beberapa contoh sikap pesimis dalam kehidupan sehari-hari:
- Seseorang yang khawatir bahwa masa depannya akan buruk sehingga selalu merasa resah. Padahal, hal buruk tersebut hanya ada di kepala mereka dan belum tentu akan terjadi.
- Ketika seseorang ingin mengikuti lomba menyanyi, tetapi sudah menyerah duluan. Mereka merasa pesimis karena merasa suaranya tidak cukup bagus untuk bisa mengikuti lomba menyanyi.
- Ketika sebuah tim sepak bola akan menghadapi lawan yang diaggap cukup kuat, mereka yakin bahwa mereka akan kalah. Padahal, pertandingan belum dimulai dan apa pun bisa terjadi selama pertandingan.
Dampak dari Pesimis
Sikap optimis maupun pesimis yang kita tunjukkan ternyata akan berpengaruh terhadap kehidupan kita. Sikap diri yang selalu pesimis juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental serta fisik.
Dilansir dari Very Well Mind, seseorang yang memiliki sikap pesimistis cenderung memiliki lebih sedikit dukungan sosial. Selain itu, mereka juga akan lebih mudah menyerah ketika menjalankan suatu hal sehingga hal tersebut tidak akan berjalan dengan baik.
Selain itu, sikap pesimistis juga cenderung memiliki pengelolaan stres yang buruk karena selalu berpandangan negatif. Dengan begitu, mereka lebih berpotensi untuk mengalami depresi, gangguan kecemasan, dan masalah kesehatan mental lainnya.
Cara Mengatasi Pesimis
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, sikap pesimis yang berlebihan dapat menimbulkan dampak yang buruk. Sebaiknya sikap ini harus segera dihilangkan agar tidak menimbulkan dampak-dampak yang lebih buruk.
Berikut adalah cara mengatasi pesimisme:
- Berikan sugesti kepada pikiran bahwa hal baik bisa saja terjadi pada diri kamu.
- Lebih fokus terhadap apa yang menjadi kelebihan kamu.
- Mengubah perspektif dan pandangan yang negatif.
- Jangan menyalahkan diri sendiri ketika sesuatu berjalan tidak sesuai dengan harapan.
- Ketika ada sesuatu yang tidak berjalan sesuai dengan harapan, segeralah untuk move on dan fokus terhadap hal-hal lain yang ingin kamu gapai.
- Berteman dengan seseorang yang optimis agar sikap tersebut menular kepada kamu.
- Melakukan hal yang terbaik dari yang kamu bisa sesuai dengan kemampuanmu.
Kesimpulannya, pesimis adalah sikap atau pandangan seseorang yang selalu negatif dan tidak memiliki harapan yang baik. Jika kamu selalu bersikap negatif, sebaiknya ubah sikap tersebut secara perlahan-lahan agar hidupmu menjadi lebih positif dari sebelumnya ya!.
(khq/fds)