42 Sekolah di Karangasem Tidak Punya Kepsek

42 Sekolah di Karangasem Tidak Punya Kepsek

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Selasa, 31 Jan 2023 15:54 WIB
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karangasem I Wayan Sutrisna
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karangasem I Wayan Sutrisna. (I Wayan Selamat Juniasa/detikBali).
Karangasem -

Sebanyak 42 sekolah di Kabupaten Karangasem tidak punya kepala sekolah, dari tingkat TK, SD, hingga SMP. Sementara, kursi kepala sekolah dijabat oleh pelaksana tugas (plt) hingga kekosongan tersebut bisa diisi.

Kekosongan kepala sekolah tersebar di seluruh kecamatan di Karangasem. Terbanyak dari jenjang SD, yakni sebanyak 39 sekolah. Lalu, SMP ada dua sekolah tanpa kepala sekolah, sedangkan satu TK tidak memiliki kepala sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem I Wayan Sutrisna mengatakan kekosongan tersebut terjadi sejak Desember 2022 lalu. Sehingga, kepala sekolah plt mengisi sejak awal 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kekosongan kepsek di puluhan sekolah tersebut kebanyakan karena pensiun, ada yang meninggal dunia, ada juga yang sakit sehingga mengundurkan diri," ujar Sutrisna, Selasa (31/1/2023).

Untuk mengatasi hal tersebut, Sutrisna mengaku akan segera melakukan mutasi agar kekosongan kepsek bisa segera terisi. Bahkan, ia menyebutkan sudah membahas persoalan ini dan dalam beberapa minggu ke depan SK-nya akan diterbitkan.

ADVERTISEMENT

"Untuk calon kepsek yang mengisi kekosongan tersebut sudah ada, tinggal menunggu SK saja untuk melakukan mutasi," terang Sutrisna.

Konsekuensi dari mutasi, ia menjelaskan beberapa sekolah akan kekurangan tenaga pengajar. Sebab, tenaga pengajar tersebut akan menjadi kepsek.

"Secara pembelajaran memang tidak ideal kekurangan guru, tapi masih bisa diatasi, sehingga tidak terlalu mengganggu aktivitas belajar mengajar. Kami optimalkan tenaga yang ada," ungkapnya.

Sejak Desember 2022 lalu, total ada 219 guru yang memasuki masa pensiun. Terdiri dari 153 guru SD, 63 orang guru SMP, dan tiga orang guru TK.

Kondisi tersebut praktis membuat Kabupaten Karangasem semakin krisis tenaga pengajar. "Terkait dengan kekurangan guru tersebut kita akan segera carikan solusi," tutur Sutrisna.

"Pengangkatan PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja/guru non-PNS) tidak bisa mengurangi kekurangan guru, karena mereka yang diangkat sebelumnya merupakan tenaga honorer," lanjutnya mengakhiri.




(BIR/irb)

Hide Ads