Elektabilitas Cawapres di Papan Teratas, Erick Thohir: Nggak Ada yang Dukung

Elektabilitas Cawapres di Papan Teratas, Erick Thohir: Nggak Ada yang Dukung

Tim detikNews - detikBali
Jumat, 27 Jan 2023 18:59 WIB
Erick Thohir di sela meninjau persiapan Tasyakuran Kaesang dan Erina di Puro Mangkunegaran, Kamis (8/12/2022).
Menteri BUMN Erick Thohir menilai percuma jika tidak ada dukungan parpol menanggapi hasil survei yang menunjukkan elektabilitasnya sebagai cawapres di posisi teratas. (Tara Wahyu NV/detikJateng).
Denpasar -

Menteri BUMN Erick Thohir merespons hasil survei berbagai lembaga yang menunjukkan elektabilitasnya sebagai calon wakil presiden (cawapres) di papan atas. Ia mengisyaratkan percuma bicara soal pencalonan jika tidak ada dukungan partai politik.

Hal itu disampaikan Erick saat jumpa pers acara harlah satu abad Nahdlatul Ulam (NU) di Kantor PBNU, Jakarta Pusat. Kendati demikian, ia mengapresiasi hasil survei tersebut.

"Ini bagian dari riset yang dilakukan kan tentu apresiasi. Tapi kan kita tahu, terlalu dini lah," ujarnya menanggapi pertanyaan media, seperti dikutip detikNews, Jumat (27/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menekankan bahwa urusan pencalonan presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 masih jauh. "Terus kita nyalon-nyalonin, nggak ada yang dukung buat apa?" tanya Erick.

Karenanya, ia meminta masyarakat dari berbagai kalangan tidak terjebak dengan opini-opini elektabilitas lembaga survei.

"Tapi kita apresiasi ya, kita nggak bisa menghilangkan sesuatu itu yang benar atau salah. Itu kan apresiasi. Jadi, jangan terjebak," imbuhnya.

Sebelumnya, The Matchmaker, program eksklusif yang diinisiasi oleh detikcom dalam rangka menyambut Pemilu, melansir lima cawapres terfavorit berdasarkan hasil sementara pada 1 Desember 2022-26 Januari 2023.

Hasilnya, Erick berada di urutan teratas. Disusul oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, dan mantan panglima TNI Andika Perkasa.




(BIR/gsp)

Hide Ads