Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung tengah menyiapkan vaksinasi hewan penular rabies (HPR) khususnya anjing pada Februari mendatang. Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Pangan Badung, populasi anjing liar diperkirakan mencapai 70 ribu ekor.
Kesiapan vaksinasi terhadap HPR sudah dibahas Dinas Pertanian bersama Dinas Kesehatan di hadapan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa, Rabu (25/1/2023) siang.
"Ya kami di Badung sekarang ini bersiap laksanakan vaksin yang sasarannya diperkirakan mencapai 70 ribu ekor," ujar Adi Arnawa.
Badung mengalokasikan 40 ribu dosis vaksin dan Pemprov Bali membantu sekitar 3 ribu. Selisih kekurangan itu, menurut Arnawa, diupayakan dengan penambahan anggaran vaksin di tahun anggaran perubahan.
"Kami perintahkan untuk percepat penanganan, memastikan keamanan pariwisata kita bebas dari ancaman rabies. Kami akan kejar target 70 ribu sasaran untuk divaksin. Tidak ada istilah anjing di Badung yang tak dapat vaksin," tegas birokrat asal Pecatu, Kuta Selatan.
Kabid Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Pangan Badung, I Gede Asrama mengatakan, vaksinasi anjing dimulai pada Februari 2023. Ia memasang target dalam waktu lima bulan, vaksinasi itu bisa tuntas.
"Ya kami upayakan agar Badung tidak ada kasus rabies. Kita jadi sorotan karena daerah tujuan pariwisata. Kami harap semua masyarakat di Badung juga bergerak untuk membantu cegah rabies," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan, Kabupaten Badung terancam masuk zona merah rabies. Hal tersebut disebabkan adanya empat orang yang digigit anjing rabies di Legian, Kuta pada akhir Desember 2022.
Simak Video "Balita Suspek Rabies di Jembrana Meninggal, Puluhan Anjing Divaksinasi"
[Gambas:Video 20detik]
(hsa/gsp)
