"Ketersediaan vaksin cukup banyak, tenaga vaksinator juga sudah cukup dan siap. Vaksinasi dilayani di semua RSUD dan puskesmas di Bali," kata Anom, ketika dihubungi detikBali, Sabtu (21/1/2023) malam.
Berdasarkan data vaksinasi COVID-19 di Bali, tercatat secara kumulatif 1.303.970 masyarakat umum dan rentan telah melakukan vaksinasi booster pertama hingga 8 Januari 2023. "Saat ini tersedia 40 ribu dosis vaksin di gudang Dinas Kesehatan Bali. Belum terhitung yang sudah disalurkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota," terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Anom menerangkan vaksinasi booster kedua bertujuan meningkatkan imun masyarakat, terlebih pandemi belum dicabut oleh WHO. "Indonesia khususnya Bali akan kedatangan kunjungan wisatawan mancanegara, terutama dari China," terangnya.
Instruksi pemberian vaksinasi booster kedua bagi masyarakat umum tercantum dalam Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/380/2023 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster ke-2 Bagi Kelompok Masyarakat Umum. Surat edaran ditetapkan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu, Jumat (20/1/2023).
Diberitakan sebelumnya, Kadinkes Bali Gede Anom mengungkapkan sebanyak 37 ribu dosis vaksin COVID-19 akan kedaluwarsa pada Februari 2023. Rincian vaksin yang akan kedaluwarsa dalam waktu dekat, yakni jenis Pfizer berjumlah 570 dosis kadaluwarsa pada Kamis (2/2/2023) dan 36.432 dosis akan kadaluwarsa Selasa (28/2/2023).
Selain itu, beberapa jenis vaksin COVID-19 seperti Zifivax dan Indovac juga dalam waktu dekat ini akan kedaluwarsa. "Stok ada 37 ribuan dan karena itu kami terus gencarkan vaksinasi di masyarakat, khususnya di pedesaan," jelas Anom, Minggu (15/1/2023).
(irb/BIR)