Imlek dan Filosofi Dua Batang Tebu di Depan Pintu

Tabanan

Imlek dan Filosofi Dua Batang Tebu di Depan Pintu

Chairul Amri Simabur - detikBali
Sabtu, 21 Jan 2023 16:06 WIB
Sepasang tebu bergelang kertas merah menghiasi pintu utama rumah salah satu warga yang merayakan Imlek 2574 di Jalan Kenyeri, Tabanan. (chairul amri simabur/detikBali)
Sepasang tebu bergelang kertas merah menghiasi pintu utama rumah salah satu warga yang merayakan Imlek 2574 di Jalan Kenyeri, Tabanan. (chairul amri simabur/detikBali)
Tabanan -

Pernak-pernik Imlek tak hanya lampion, lilin merah, atau kue keranjang. Di Bali, pintu masuk rumah warga Tionghoa juga dipasangi dua batang tebu. Beberapa ruasnya dilingkari kertas berwarna merah. Dua batang tebu itu ditancapkan sehari sebelum Imlek, tepatnya sebelum sembahyang tutup tahun.

Ketua Bidang Kerohanian Yayasan Kerta Yasa/Kong Co Bio Tabanan, Liem Shian Lie mengatakan pemasangan dua batang tebu itu berkaitan dengan cerita para leluhur orang Tiongkok di masa lalu.

"Di masa lalu, banyak leluhur kami di Tiongkok yang bersembunyi di bawah pohon tebu selama terjadinya perang. Kalau tidak salah di zaman Manchu," kata Liem Shian Lie, Minggu (15/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konon, para leluhur mereka selamat dari kecamuk perang berkat persembunyian di bawah pohon tebu. Sebagai bentuk penghormatan, tebu dipakai sebagai bentuk ucapan syukur saat perayaan musim semi yang kelak dikenal dengan sebutan Imlek.

Sekilas, pemasangan dua batang tebu lengkap dengan daunnya itu menyerupai penjor yang biasa dipasang pada saat Galungan dan Kuningan oleh Hindu di Bali. "Kami di sini hanya menerima dan meneruskan tradisi itu (pemasangan tebu). Mungkin kalau di Bali, sama seperti penjor," jelasnya.

Liem menambahkan, tebu di depan pintu rumah itu harus sepasang. Hal itu bermakna keseimbangan, simbol yin dan yang. "Karena hidup ini kan selalu ada dualitas," tutur Liem.

Perayaan Imlek 2574 di Kong Co Bio Tabanan diawali dengan persembahyangan tutup tahun pada Sabtu (21/1/2023) pagi. Liem mengatakan persembahyangan tutup tahun di Kong Co Bio Tabanan berlangsung sampai pukul 21.00 Wita.

"Biasanya di rumah-rumah juga ada sembahyang kepada leluhur. Keluarga besar mereka sembahyang di altar leluhur. Mereka sembahyang tutup tahunnya bisa setelah sembahyang kepada leluhur atau sesudahnya," ungkapnya.

Setelah itu, pada Minggu (22/1/2023) sekitar pukul 00.15 Wita umat maupun pengurus Kong Co Bio akan menggelar persembahyangan awal tahun. Puncak perayaan Imlek 2574 akan dilaksanakan saat Cap Go Meh atau hari kelima belas dalam bulan pertama.

Cap Go Meh tahun ini akan jatuh pada 5 Februari 2023 mendatang. "Besok Imlek, bulan mati. Kalau di Bali istilahnya tilem. Kalau Cap Go Meh saat purnama," pungkasnya.




(iws/hsa)

Hide Ads