Suasana hangat jelang perayaan Tahun Baru Imlek ke 2574 terasa di kelenteng tertua di Bali, Cao Eng Bio yang terletak di Tanjung Benoa, Kuta Selatan, Badung. Berbagai persiapan telah dilakukan sejak Minggu 15 Januari 2023.
"Kami dari tanggal 15 sudah melakukan persiapan membersihkan patung dengan air kembang maknanya untuk mengantar para Dewa Dewi ke istana," ungkap Bio Kong (rohaniawan) kelenteng Cao Eng Bio Nyoman Sanjaya ditemui detikBali di lokasi, Kamis (19/1/2023).
Menurutnya, perayaan Imlek atau disebut upacara Sincia atau Chin Jue ini untuk merayakan pergantian musim dari dingin ke musim semi. Kelenteng Cao Eng Bio pada saat perayaan Imlek kerap didatangi umat dari seluruh Indonesia, seperti Jawa Timur, Jakarta, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak hanya umat Konghucu, semua umat boleh berdoa di kelenteng ini," tegasnya.
Sementara itu, rangkaian sebelum puncak perayaan Imlek akan digelar persembahyangan pada Sabtu 21 Januari 2023. "Itu maknanya untuk mengundang Dewa Dewi untuk kembali menempati ruangan di kelenteng ini," jelasnya.
Pantauan detikBali di lokasi, nampak para pengurus kelenteng tengah melakukan berbagai persiapan. Seperti memasang lampion hingga menata buah yang akan dipersembahkan untuk para Dewa Dewi.
Khusus lampion akan dipasang selama setahun. Lampion ini sebagai penerangan untuk umat.
Adapun yang wajib dipersembahkan pada perayaan Imlek antara lain 5 buah. Yaitu jeruk (kuning) maknanya keberuntungan, apel atau buah naga (merah) maknanya membawa keselamatan, peer atau tebu (putih) maknanya hubungan yang harmonis tapi tahu batas, jeruk hijau atau anggur hijau atau mangga (hijau) maknanya keberuntungan, buah manggis atau anggur (hitam) maknanya rezeki atau kerukunan.
Selain 5 buah tersebut, ada kue keranjang yang memiliki makna kegigihan keuletan daya juang meraih tujuan hidup, rasanya yang manis bermakna sukacita. Kue yang tahan lama menyimbolkan hubungan kekeluargaan akan semakin abadi.
Sementara Kueku bermakna panjang umur, kue mangkok kembang bermakna pengembangan diri, dan kue wajik bermakna keseimbangan.
(nor/bir)