Resmikan Gedung di Vihara Dharmayana Kuta, Suiasa Singgung Kisah Balingkang

Resmikan Gedung di Vihara Dharmayana Kuta, Suiasa Singgung Kisah Balingkang

Tim detikBali - detikBali
Minggu, 19 Jan 2025 19:12 WIB
Wakil Bupati Badung, Ketut Suiasa, menghadiri peresmian Balai Serbaguna Dharma Semadi Vihara Dharmayana Kuta Leeng Gran Bio, Sabtu (18/1/2025). (Foto: Dok. Pemkab Badung)
Wakil Bupati Badung, Ketut Suiasa, menghadiri peresmian Balai Serbaguna Dharma Semadi Vihara Dharmayana Kuta Leeng Gran Bio, Sabtu (18/1/2025). (Foto: Dok. Pemkab Badung)
Badung -

Wakil Bupati Badung, Ketut Suiasa, menghadiri peresmian Balai Serbaguna Dharma Semadhi Vihara Dharmayana Kuta, Sabtu (18/1/2025). Revitalisasi gedung tersebut mendapat bantuan dana hibah dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung senilai Rp 2 miliar melalui APBD Induk 2024.

Dalam sambutannya, Suiasa menyinggung akulturasi budaya China dengan Bali telah terjadi sejak Kerajaan Balingkang di bawah kepemimpinan Raja Sri Jaya Pangus. Ia mengisahkan Sri Jaya Pangus jatuh cinta dan menikahi gadis saudagar China, Kang Cing Wie.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari peristiwa itu tercipta awal akulturasi budaya Bali dengan Cina dan masih tetap terjaga hingga kini," ujar Suiasa dalam keterangan tertulis yang diterima detikBali, Minggu (19/1/2025).

Suiasa mengungkapkan peresmian gedung serbaguna tersebut menandakan harapan krama Banjar Dharma Semadi telah terwujud. Ia juga turut mengucapkan syukur dengan rampungnya revitalisasi gedung serbaguna di Vihara Dharmayana Kuta.

ADVERTISEMENT

"Saya bangga melihat Gedung Serbaguna ini, yang begitu mewah dengan desain yang sangat cantik dan megah," ungkapnya.

Ia berharap momentum tersebut semakin membuat warga vihara meresapi ajaran Tuhan. Selain itu, ia juga meminta umat untuk menjaga dan menguatkan komitmen akulturasi budaya dan agama di Bali. "Budaya Hindu dan Budha tidak akan terpisahkan," sebutnya.

Proses peresmian Balai Serbaguna Dharma Semadhi Vihara Dharmayana Kuta dilanjutkan dengan prosesi melaspas secara tradisi Tionghoa yang dipimpin oleh seorang bhikkhu. Selain itu, digelar pula prosesi mecaru mendem pedagingan menurut tradisi umat Hindu yang dipimpin oleh seorang ida rsi.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads