Sederet Kematian PSK yang Pernah Hebohkan Publik

Sederet Kematian PSK yang Pernah Hebohkan Publik

Tim detikBali - detikBali
Selasa, 03 Jan 2023 15:19 WIB
Ilustrasi penemuan mayat wanita (dok detikcom)
Ilustrasi (dok detikcom)
Bali -

Publik Bali digemparkan dengan kematian seorang perempuan berinisial AS (26) yang jasadnya ditemukan di kamar kos Griya Sambora, Kelurahan Panjer, Denpasar, Bali, saat malam tahun baru 2023. AS dibunuh oleh pria berinisial RAPB (26) yang kini sudah ditangkap polisi.

Kapolresta Denpasar Kombes Bambang Yugo Pamungkas mengungkap bahwa AS dan RAPB kenal lewat media sosial (medsos). Keduanya juga sempat berhubungan seks setelah berkenalan. Meski begitu, polisi belum bisa memastikan terkait adanya praktek prostitusi dalam kasus kematian AS.

"Kami masih lakukan pendalaman. Hanya masih diduga (ada praktek prostitusi). Kami masih melakukan pendalaman dan nanti hasil pemeriksaan mendalam baik kepada saksi, bukti petunjuk dan kepada tersangka utamanya, nanti akan kita jelaskan kemudian," jelas Bambang kepada wartawan di Denpasar, Selasa (3/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, polisi sempat menduga bahwa AS adalah seorang pekerja seks komersial (PSK) dan dibunuh oleh pelanggannya sendiri. Dugaan tersebut muncul karena ditemukan pula beberapa kondom bekas pakai di kamar kos tempat AS ditemukan tewas.

ADVERTISEMENT

Nah, berikut adalah sederet kasus kematian terkait PSK yang pernah hebohkan publik seperti dihimpun detikBali:

Perempuan MiChat Dibunuh di Hotel Menteng

Intan, bukan nama sebenarnya ditemukan tergeletak tak bernyawa di kamar 110 sebuah hotel di bilangan Menteng, Jakarta Pusat. Tubuh perempuan berusia 31 tahun itu sudah kaku dan wajahnya ditutupi bantal saat ditemukan oleh temannya dan seorang karyawan hotel. Terlihat beberapa lebam di bagian tubuh dan kepalanya.

"Posisinya masih telanjang," kata seorang karyawan hotel yang reporter detikX temui pada Jumat, 30 Desember 2022.

Belakangan diketahui Intan merupakan seorang pekerja seks komersial (PSK) online yang tewas di tangan teman kencannya sendiri pada 26 Mei 2021. Dia menjajakan jasa pelayanan seks melalui aplikasi MiChat.

Polres Jakarta Pusat mengungkap, Intan dibunuh oleh seorang sekuriti berinisial AA (20) yang bekerja di salah satu bank swasta. Tak hanya membunuh, AA sejak awal merencanakan merampas barang berharga korban. AA menargetkan tiga PSK daring yang ditemukannya melalui MiChat. Namun dua di antaranya gagal. Intan yang tertimpa sial.

"Kejadian ini bermula dari keinginan melampiaskan nafsu dengan bantuan aplikasi MiChat untuk mendapatkan jasa layanan seks," tutur AKBP Setyo Koes Heriyanto, yang saat itu masih menjabat Wakapolres Jakarta Pusat.

Perempuan MiChat Dibunuh di Kamar Kos Kuningan

Kasus pekerja seks komersial (PSK) atau cewek MiChat tewas kembali terjadi di sebuah kamar indekos di kawasan Cijoho, Kuningan, Jawa Barat. Kasus pembunuhan ini sempat menggemparkan media sosial pada pertengahan Maret 2022.

Seorang mahasiswa berinisial FN (19) nekat menghabisi nyawa seorang perempuan bernama Sri Agustina (42) alias Neng Eci. Aksi keji mahasiswa itu dilakukan usai berhubungan badan dengan korban. Kasus pembunuhan ini berawal dari praktik prostitusi online. Pelaku menghubungi korban melalui aplikasi MiChat.

Setelah berhubungan badan, mereka rehat sejenak. Kemudian FN kembali mengajak Neng Eci untuk berhubungan badan yang kedua kali. Namun korban menolak lantaran pelaku tidak mau bayar.

Kasat Reskrim Polres Kuningan AKP Muhammad Hafid Firmansyah mengungkapkan pembunuhan Neng Eci ini ada 2 motif yang dilakukan pelaku. Pertama pelaku tak mau bayar saat minta 'jatah' yang kedua kali. Lalu, motif lainnya pelaku mencuri demi bayaran kuliah.

"Motif, karena pelaku menginginkan hubungan badan lagi tanpa membayar, dan faktor ekonomi. Mengapa (pelaku) mencuri HP, karena setelah dicuri, uangnya untuk bayar uang kuliah," kata Hafid dihubungi detikJabar, Selasa (29/3/2022).

Cewek MiChat Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan

Seorang perempuan berinisial MW (23) ditemukan tewas di pinggir Jalan Cawang Lama, Dempo Utara, Pagar Alam, Sumatera Selatan. Pelaku pembunuhannya adalah Riki Santoso (31) teman kencan korban yang baru dikenal dari aplikasi MiChat.

Kapolres Pagar Alam AKBP Arif Harsono menjelaskan, peristiwa yang menewaskan MW itu terjadi pada Sabtu (30/7/2022) malam. Pembunuhan itu bermula ketika MW terlibat percakapan via aplikasi MiChat dengan Riki. Dalam percakapan tersebut, keduanya membuat sebuah janji untuk berkencan.

"Si tersangka awalnya menghubungi korban melalui aplikasi MiChat, kemudian janjian untuk ketemu," kata Arif kepada wartawan, Senin (8/9/2022), dikutip dari detikSumut.

Di perjalanan, pelaku dan korban mulai bernegosiasi soal tarif kencan yang mengarah berhubungan intim. Namun tak menemui titik temu. Saat itu, tersangka mengajak korban untuk berhubungan intim di dalam mobil. Riki kemudian menghentikan mobilnya di dekat lokasi kejadian dan mulai menganiaya korban.

"Korban pun menolak, dan dari penolakan itu kemudian ribut dan terjadilah penganiayaan terhadap korban," katanya.

Setelah menganiaya korban di dalam mobil, tersangka kemudian melanjutkan perjalan mereka. Korban yang kondisinya sudah penuh luka lantaran dianiaya, mencoba menyelamatkan diri untuk kabur dengan meloncat dari jendela mobil. Saat itu mobil sedang melaju kencang.

Melihat korban berusaha meloncat, pelaku sempat menahan. Namun dengan kecepatan mobil yang tinggi, dia kemudian membiarkan dan membuang korban ke pinggir jalan.

Korban kemudian ditemukan warga esok harinya, Minggu (31/7) sekitar pukul 06.30 WIB. Korban kemudian di bawa ke RS Besemah Pagar Alam untuk diberikan pertolongan, namun nyawanya tak tertolong sehari kemudian.

Cewek Open BO Dibunuh Pelanggan di Kos Sidoarjo

Seorang wanita open BO ditemukan bugil dengan tangan dan kaki terikat dan mulut tersumpal handuk di rumah kosnya di Sidoarjo. Pembunuhan itu dilakukan oleh sang pelanggan yang merupakan seorang kuli bangunan asal Lampung Tengah.

Wanita open BO bernama EK (26) warga Surabaya itu dibunuh dengan cara dicekik. Motifnya, pelaku bernama Rudi K (19) asal Kelurahan Sumber Rejeki, Bandar Mataram, Lampung Tengah itu mengaku sakit hati merasa korban menyindirnya tak mampu membayar.

Kapolresta Sidoarjo Kombes Kusumo Wahyu Bintoro menjelaskan bahwa pelaku pembunuhan itu mendadak emosi karena perkataan korban usai dirinya berupaya memastikan tarif yang harus dia bayar kepada korban.

"Pelaku tersinggung dan emosi dengan adanya perkataan korban yang mengatakan 'kalau tidak punya uang tidak usah BO'," ujar Kusumo, Selasa (27/12/2022), dikutip dari detikJatim.




(iws/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads