Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Buleleng Ariadi Pribadi mengatakan akibat hujan deras dan angin kencang kemarin belasan bencana alam terjadi di delapan kecamatan antara lain Buleleng, Tejakula, Kubutambahan, Gerokgak, Seririt, Sawan, Banjar, dan Busungbiu. Bencana alam yang terjadi seperti tanah longsor dua kejadian, gelombang tinggi (3), angin puting beliung (2), dan pohon tumbang (12).
"Kemarin sampai jam 02.00 Wita kurang lebih ada 19 titik kejadian," kata Ariadi kepada detikBali, Selasa (3/1/2023).
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam belasan peristiwa tersebut. Namun, kerugian materi akibat bencana alam tersebut mencapai sekitar Rp 75 juta.
"Sejauh ini yang paling besar dan parah kejadianya itu ada di Desa Mengening, di sana longsor dua kali, setelah ditangani kembali terjadi longsor, penanganannya itu dini hari selesai," ujar Ariadi.
Ariadi mengimbau kepada masyarakat Buleleng agar tetap waspada dengan potensi hidrometeorologi, pada puncak musim penghujan kali ini yang terjadi di Januari 2023. "Apabila tidak ada kepentingan mendesak jangan keluar ke jalan untuk menghindari potensi bencana," katanya.
(gsp/hsa)