RSUP Prof Ngoerah Pertama Kali Lakukan Operasi Coiling Pasien Stroke

Denpasar

RSUP Prof Ngoerah Pertama Kali Lakukan Operasi Coiling Pasien Stroke

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Senin, 26 Des 2022 15:10 WIB
In the Hospital Sick Male Patient Sleeps on the Bed. Heart Rate Monitor Equipment is on His Finger.
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/gorodenkoff)
Denpasar -

RSUP Prof Ngoerah, Denpasar, untuk pertama kalinya melakukan operasi coiling terhadap pasien stroke, Senin (26/12/2022). Tindakan operasi tersebut dilakukan bersama tim RS Pusat Otak Nasional Prof Dr dr Mahar Mardjono Jakarta yang ditunjuk sebagai koordinator transformasi bidang pelayanan kesehatan, khususnya stroke, oleh Kementerian Kesehatan.

"Stratifikasi rumah sakit sudah dilakukan dan RSUP Prof Ngoerah ini merupakan salah satu rumah sakit vertikal yang diharapkan nanti bisa memberikan pelayanan yang paripurna, artinya pelayanan paling tinggi dalam pelayanan stroke ini," ucap Plt Dirut RS Pusat Otak Nasional Prof Dr dr Mahar Mardjono Jakarta, Dr Mursyid Bustami,Sp.S (K), KIC.MARS dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Senin (26/12/2022).

Untuk diketahui, operasi coiling adalah tindakan memasukkan coil melalui akses pembuluh darah ke lokasi target. Operasi ini bertujuan agar darah tidak lagi masuk ke dalam kantong aneurisma yang pecah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dr Mardjono, stroke merupakan permasalahan utama di bidang kesehatan dan menjadi previlensi yang meningkat dari tahun ke tahun. Stroke juga menjadi penyebab kematian nomor satu di Indonesia dan membutuhkan pembiayaan yang tinggi.

Ia menjelaskan, operasi coiling saat ini dilakukan terhadap pasien perempuan berinisial RRK (32). Pasien tersebut merupakan pasien rujukan dari RSUD Lembata, NTT yang mengalami koma selama 6 bulan akibat stroke.

ADVERTISEMENT

"Kami mendata untuk di RSUP Prof Ngoerah dari sarana dan prasarana sudah lengkap. Dari tenaga, baik tenaga bedah saraf yang mampu melakukan tindakan titik maupun neuro intervensi juga sudah ada. Berikutnya kami akan melakukan kerjasama untuk meningkatkan kemampuan," imbuhnya.

Dari hasil pemeriksaan anamnesis terhadap fisik dan CT Scan kepala, pasien inisial RRK dicurigai mengalami perdarahan subaraknoid akibat ruptur aneurisma. Pasien tersebut kemudian dijadwalkan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan, yakni Digital Substraction Angiography di RSUP Prof Ngoerah pada 9 Desember 2022.

Hasil DSA terhadap pasien tersebut menunjukkan gambaran aneurisma yang sulit dan kompleks. Hingga akhirnya, tim medis memutuskan bahwa aneurisma tersebut harus ditutup dengan segera.

Berangkat dari itulah, RRK kemudian dijadwalkan untuk operasi coiling di RSUP Prof Ngoerah pada Senin (26/12/2022). Pasien ini nantinya akan dirawat di ruangan Stroke Unit sebelum maupun setelah tindakan. Jika terdapat komplikasi, baik berupa stroke penyumbatan ataupun stroke perdarahan maka pasien akan dimonitoring di ruang ICU.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin yang turut hadir dalam kesempatan tersebut ingin segera menyelesaikan transformasi sistem layanan rujukan. Termasuk dengan memastikan seluruh rumah sakit di kabupaten/kota dan provinsi bisa melayani standar pelayanan kesehatan tertentu.

"Saya berterimakasih sekali karena (operasi coiling) ini bisa dimulai, tapi buat saya yang penting adalah konsistensinya. Jangan sampai jalan sehari dan bulan depan sudah tidak ada lagi. Seharusnya setiap Minggu ada operasi sehingga pelayanan masyarakatnya bisa terbukti meningkat," ungkapnya.




(iws/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads