BMKG Bali masih terus melaporkan adanya gempa susulan yang mengguncang Kabupaten Karangasem. Per Minggu (18/12/2022) pukul 08.00 Wita, BMKG Bali mencatat ada sebanyak 112 gempa susulan.
Dari total gempa tersebut, gempa susulan dengan kekuatan terbesar adalah M 4,6 dan terkecil M 1,6.
Gempa terakhir yang dilaporkan terjadi pada Sabtu 17 Desember 2022 pukul 23.50 WIB. Gempa tersebut berkekuatan M 2,3 dengan titik koordinat 8.18 LS,115.55 BT dengan lokasi di 18 Km timur laut Karangasem.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, gempa Karangasem berkekuatan M 5,2 pada Selasa (13/12/2022) lalu, diawali oleh 10 gempa pendahuluan dengan magnitudo terbesar 4,8.
Menurut BMKG Bali, gempa yang mengguncang Karangasem itu merupakan jenis gempa bumi dangkal. Gempa diakibatkan oleh aktivitas sesar naik busur belakang Flores (Flores Back Arc Thrust).
"Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," imbau Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho, Rabu (14/12/2022).
169 Bangunan Rusak-Kerugian Rp 1 M
Akibat diguncang gempa berkekuatan M 5.2 pada Selasa (13/12/2022), 165 bangunan di beberapa wilayah Kabupaten Karangasem, Bali, mengalami kerusakan. Sementara kerugian diperkirakan mencapai Rp 1 miliar lebih.
Kalaksa BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa mengatakan, berdasarkan hasil pendataan sementara, 169 bangunan, terdiri dari rumah, palinggih, fasilitas umum, dan lainnya mengalami rusak ringan hingga sedang.
Kecamatan Kubu menjadi yang terparah dengan jumlah 79 kerusakan. Data kemungkinan akan bertambah mengingat hari ini BPBD Karangasem kembali melakukan assessment ke wilayah terdampak gempa.
"Dari hasil assessment sementara kerugiannya mencapai Rp 1 miliar lebih, kemungkinan akan terus bertambah mengingat saat ini tim masih terus melakukan pendataan ke lapangan. Hanya Kecamatan Sidemen yang tidak mengalami kerusakan akibat gempa, sedangkan yang lainnya ikut terdampak meskipun tidak separah Kecamatan Kubu," kata Arimbawa, Jumat (16/12/2022).
Arimbawa juga mengakui ada sedikit keterlambatan dalam melakukan assessment mengingat tujuh kecamatan terdampak, sedangkan petugas BPBD Karangasem terbatas. Sehingga assessment dilakukan sesuai jadwal ke masing-masing desa terdampak, karena tidak mungkin dilakukan secara bersamaan.
Selain itu, mengingat gempa susulan masih terus terjadi meski dengan intensitas kecil, Arimbawa tetap mengimbau masyarakat selalu waspada tapi tidak perlu panik berlebihan. Jika terjadi gempa cepat mencari tempat yang dirasa aman.
(nor/hsa)