Teror Anjing Rabies, Pria di Buleleng Lemas-Takut Air dan Udara

Teror Anjing Rabies, Pria di Buleleng Lemas-Takut Air dan Udara

Made Wijaya Kusuma - detikBali
Jumat, 16 Des 2022 14:55 WIB
Petugas Distan Buleleng saat melakukan vaksinasi rabies di Desa Nagasepaha, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali, Selasa (13/12/2022).
Ilustrasi - Petugas Distan Buleleng saat melakukan vaksinasi rabies beberapa waktu lalu. (Made Wijaya Kusuma/detikBali)
Buleleng -

Teror gigitan anjing rabies di Kabupaten Buleleng, Bali, hingga kini belum mereda. Seorang pria asal Banjar Dinas Dangin Margi, Desa Tirtasari, Kecamatan Banjar, Buleleng, inisial PS (59) dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buleleng, sejak Kamis (15/12/2022).

Direktur RSUD Buleleng dr. Arya Nugraha mengatakan PS datang ke RSUD Buleleng sekitar pukul 09.30 Wita. PS mengeluhkan kondisinya lemas, takut air dan udara, sesak nafas serta demam sejak tiga hari lalu. Keluhan itu identik dengan gejala rabies. PS kini dirawat di Ruang Isolasi Sandat.

"Sekarang sedang dirawat, diberikan perawatan suspek rabies dengan memberikan penenang dan nutrisi kepada pasien," dr Arya kepada detikBali, Jumat (16/12/2022) siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arya mengungkapkan, PS sempat digigit anjing liar pada telunjuk tangan kanannya sekitar dua bulan lalu. Saat itu, PS hendak memberi makan ayam peliharaannya.

Seketika, anjing liar berkelakuan aneh datang lalu menerkam dua ekor anak ayam miliknya. Tak hanya itu, anjing tersebut lantas menggigit jari telunjuk PS. Hanya saja, anjing yang menggigit itu gagal ditangkap.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, PS tak mencuci luka bekas gigitan anjing itu dengan sabun dan air mengalir. PS juga tidak langsung mendatangi fasilitas kesehatan (faskes) terdekat untuk memperoleh penanganan medis. PS mengira, bekas gigitan tersebut hanya berupa goresan kecil dan tidak parah.

"(Gigitan) anjing yang tidak kita kenal ya harus dicuci dengan sabun dan air mengalir, setelah itu wajib ke puskesmas atau ke rumah sakit untuk konsultasi apakah perlu VAR atau tidak. Saat ini masih di-tracing kalau ada yang kontak erat akan diberikan VAR juga," pungkasnya.

Sebelumnya, Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Buleleng melakukan vaksinasi rabies terhadap 400 ekor anjing di Desa Nagasepaha, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali. Hal itu menyusul dua orang bocah di desa setempat menjadi korban gigitan anjing gila. Setelah diambil sampel otaknya untuk diteliti, anjing itu diketahui positif rabies. Beruntung, kedua korban langsung memperoleh vaksin antirabies (VAR).

Berdasarkan data, tercatat empat orang warga di Kabupaten Buleleng meninggal dunia akibat digigit anjing rabies sepanjang November 2022. Sementara jika dihitung selama periode Januari-November 2022, terdapat sebanyak 12 korban meninggal dengan status suspek rabies.




(iws/dpra)

Hide Ads