Ada 5 peristiwa menggegerkan yang terjadi dalam pekan ini, Senin (28/11/2022) hingga Minggu (4/12/2022). Peristiwa tersebut menjadi sorotan pembaca detikBali. Berikut rangkumannya.
1. Kasatpol PP Ungkap Kronologi Saat Bongkar Reklamasi di Pantai Melasti
Polda Bali telah memeriksa sebanyak 31 orang saksi atas laporan dugaan reklamasi ilegal atau tanpa izin di Pantai Melasti, Desa Adat Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terbaru dalam kasus ini, pihak Polda Bali akan segera melaksanakan gelar perkara.
Gelar perkara dilakukan guna menentukan kasus tersebut naik ke penyidikan atau tidak.
Kepala Satpol PP Badung I Gusti Agung Ketut Suryanegara mengakui pihaknya telah memenuhi sejumlah panggilan di Polda Bali.
Ia mengungkap bagaimana awal mula dugaan reklamasi tersebut terungkap.
Reklamasi yang dilakukan di sebelah timur anjungan Pantai Melasti baru diketahui Satpol PP Badung setelah ada beberapa laporan yang menyebut ada pengerukan tebing di sebelah timur pantai yang materialnya dipakai untuk menguruk pantai.
Atas laporan itu, sekitar awal 2022, pihaknya menelusuri informasi itu Pantai Melasti. "Memang benar kondisi laut sebelah timur area anjungan sudah tertutup material. Saat itu kami panggil semua pihak-pihak yang ada di dalamnya. Dari sana kami ketahui yang diduga lakukan reklamasi dan saat itu kami minta klarifikasi," jelas Agung Suryanegara, Jumat (2/12/2022).
PT Tebing Mas Estate pun imbuh Agung Surya menunjukkan beberapa dokumen yang dimiliki kepada Satpol PP Badung.
Salah satunya memuat kerja sama antara kelompok nelayan setempat dengan PT Tebing Mas dengan tujuan awal membuat penangkaran ikan, dan disinyalir akan ada pengembangan cafe.
"Kami berpikir, waduh kalau sudah begini nih, reklamasi namanya. Apalagi bongkar tebing juga. Ya harus ada izin dan mereka tak dapat menunjukkan izin. Karena itu berkenaan dengan pelanggaran undang undang, makanya kita laporkan ke Polda Bali," ungkap Agung Suryanegara.
Temuan Satpol PP Badung itu kemudian dilaporkan ke Polda Bali pada Juni 2022 lalu.
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta didampingi Direskrimum Polda Bali Kombes Pol Surawan, Kepala Kantor BPN Badung Heryanto beserta jajaran dan Kepala OPD terkait di Pemkab Badung kala itu melanjutkan sidak ke lokasi reklamasi Pantai Melasti, sebulan pasca pelaporan.
Luas reklamasi tanpa izin yang dilakukan oleh PT Tebing Mas Estate seluas 22.310 meter persegi. Luasan itu didapatkan dari pihak BPN Kabupaten Badung. Suryanegara mengakui patroli rutin oleh Satpol PP Badung sempat terhenti lalu terfokus pada kegiatan pengawalan kepatuhan prokes saat pandemi pada 2020 lalu.
Kala itu, seluruh kawasan wisata di Kuta Selatan, tidak ketinggalan Pantai Melasti ditutup sementara. Pihaknya menduga reklamasi sudah dimulai akhir 2019 dan baru diketahui 2020. "Kemungkinan saat lantai ditutup (reklamasi),"tukasnya.
Berita populer lainnya klik halaman berikutnya
Keberadaan biawak Komodo menjadi salah satu daya tarik utama wisatawan saat mengunjungi Taman Nasional Komodo di Manggarai Barat, NTT. Populasi hewan purba ini terus meningkat, tahun 2021 jumlah Komodo di TN Komodo mencapai 3.303 ekor.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Taman Nasional Komodo, Dwi Putro Sugiarto mengungkapkan, jumlah Komodo secara keseluruhan di TN Komodo setiap tahun relatif meningkat, walaupun jumlah populasi di masing-masing pulau bisa naik dan turun.
"Populasi ada yang mati, ada yang lahir. Kalau dibikin rata-rata relatif stabil sedikit meningkat. Kalau populasi meningkat terus ya nggak. Kalau ada meninggal turun, lahir lagi meningkat lagi. Akumulasi setahun relatif meningkat," jelasnya di Labuan Bajo, Jumat (2/11/2022).
Menurutnya, jumlah Komodo setiap tahun di masing-masing pulau bisa naik dan turun, bergantung jumlah Komodo yang hidup dan mati. Di Pulau Komodo, misalnya. Tahun 2016-2018, jumlah Komodo terus meningkat. Tahun 2019 jumlahnya menurun, naik lagi tahun 2020 hingga 2021. Pola yang sama juga terjadi di pulau lain.
Hingga tahun 2021, jumlah Komodo di TN Komodo tercatat sebanyak 3.303 ekor. Untuk tahun 2022, jumlahnya masih dalam proses penghitungan. Keberadaan Komodo di sana tersebar di lima pulau utama, sebagai berikut.
- Pulau Komodo dengan luas 311,5 km2 sebanyak 1.728 ekor
- Pulau Rinca dengan luas 204,8 km2 sebanyak 1.385 ekor
- Pulau Padar dengan luas 14,1 km2 memiliki 19 ekor
- Pulau Gili Motang dengan luas 9,5 km2 memiliki 81 ekor
- Pulau Nusa Kode dengan luas 7,8 km2 sebanyak 90 ekor
Lanjut Dwi Putro Sugiarto, pada tahun 2020, jumlah Komodo sebanyak 3.163 ekor, tahun 2019 tercatat 3.023 ekor, tahun 2018 tercatat 2.897 ekor, tahun 2017 tercatat 2.884 ekor, dan tahun 2016 sebanyak 2.430 ekor.
Komodo yang ada di Pulau Komodo tersebar di 43 lembah. Wisatawan bisa melihat kadal raksasa ini hanya di satu lembah, yakni Loh Liang. Lembah lain dihuni Komodo untuk kepentingan konservasi.
Sementara di Pulau Rinca, Komodo tersebar di 33 lembah. Wisatawan hanya bisa melihat Komodo di lembah Loh Buaya. Komodo di lembah lainnya untuk konservasi. Lembah seluas 500 Ha ini dihuni sekitar 66 ekor komodo, dengan 15 di antaranya yang aktif, sering dilihat pengunjung.
Komodo keberadaannya dilaporkan pertama kali tahun 1910 oleh J.K.H Van Steyn. Laporan itu diperkuat oleh Kurator Museum Zoologi Bogor P.A Ouwens, yang kemudian memberinya nama ilmiah Varanus Komodoensis.
Nama ilmiah ini mengacu pada tempat ditemukannya hewan dengan penciuman kuat tersebut, yaitu Pulau Komodo. Masyarakat setempat biasa menyebut Komodo dengan Ora. Di kawasan lain disebut mbou/mbau, tugu atau buaya darat.
3. Lubang Besar Menganga di Jalan Petang, Truk Pasir Terperosok
Peristiwa jalan jebol terjadi di Banjar Lipah, Desa/Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (29/11/2022) sekitar pukul 09.30 Wita. Diameter lubang gorong yang jebol sekitar dua meter lebih. Akibat lubang yang menganga tersebut, sebuah truk pasir terperosok masuk hingga menyisakan kepala truk yang nyangkut.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Badung Iptu I Ketut Sudana mengatakan, akibat jalan jebol tersebut, sebuah truk putih bermuatan pasir terperosok ke dalam.
"Satu unit mobil truk warna putih masuk ke dalam lubang jalan yang jebol yang menyebabkan akses jalan raya tidak bisa dilalui," kata Sudana dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (29/11/2022).
Menurut Sudana, posisi lubang berada di sebelah kanan jalan dari arah menuju ke Banjar Lipah. Jalan jebol tersebut diperkirakan karena ada pengikisan akibat debit air tinggi melewati terowongan dan ditambah beban kendaraan truk pengangkut pasir yang terlalu berat.
Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Desa Petang telah mengecek terowongan jalan jebol tersebut. Jalan kini tak bisa dilalui.
Sudana memastikan, tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut meski terdapat kendaraan terperosok akibat jalan jebol tersebut.
Berita populer lainnya klik halaman berikutnya
Bagi detikers yang ingin menikmati bakso yang berukuran super besar alias jumbo, tidak ada salahnya mencoba Bakso Bomok Blitar. Penjual bakso ini dapat dijumpai di Jalan Kertapura Nomor 1A, Desa Pemecutan Kelod, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar.
Bakso Bomok Blitar buka setiap hari mulai pukul 19.00 Wita. Bakso jumbo ini hampir setiap hari 'kebanjiran' pembeli. Bahkan, bakso bisa ludes terjual hanya dalam waktu tiga hingga empat jam saja.
"Iya rata-rata habis, tiga jam paling. Paling lama empat jam itu. Buka jam 7 malam. Jam 11 sudah pulang. Kadang jam 10 pulang," kata penjual Bakso Bomok, Sugeng (35) saat ditemui detikBali di lokasinya berjualan, Minggu (27/11/2022) malam.
Sejumlah pelanggan bahkan sudah mengantre untuk membeli Bakso Bomok Blitar sejak pukul 18.50 Wita. Tak jarang, para pelanggan sudah duduk di meja meskipun gerobak bakso belum datang. Mereka yang tidak kebagian tempat duduk memilih duduk di atas sepeda motor maupun berdiri.
Sementara itu, Sugeng sang penjual bakso terlihat sibuk memindahkan isi saus dan kecap botolan ke dalam kantong-kantong plastik kecil. Kecap dan saus di plastik kecil itu nantinya akan diberikan kepada pembeli yang membungkus bakso.
Selang beberapa menit kemudian, teman Sugeng datang mendorong gerobak Bakso Bomok Blitar. Ketika gerobak bakso datang, pembeli yang sudah menunggu langsung mengerubungi Sugeng dan temannya yang berjualan dan memenuhi tempat Bakso Bomok Blitar.
Sugeng menceritakan, dirinya mulai jualan bakso super jumbo di sana sejak 2018 lalu. Awalnya ia berjualan keliling bakso kecil-kecil pada umumnya. Namun ia kemudian tertarik untuk mencoba berjualan bakso berukuran super besar seperti yang ia lihat di YouTube.
"Awalnya jualan bakso kecil-kecil, habis itu lihat YouTube, ya ngikutin itu sampai sekarang. Ngikutin bakso yang gede-gede yang viral-viral, cobak-cobak, kok rame, kok enak. Terusin lah sampai sekarang," kisahnya.
Menurut Sugeng, rombong baksonya bisa kebanjiran pembeli berkat rajin membagikannya ke media sosial (medsos). Sembari berjualan, Sugeng juga aktif membuat konten mengenai bakso yang dijualnya untuk diunggah di Tiktok.
"Ya tiap hari, kadang dua hari sekali (unggah di Tiktok) Kalau pas rame ya enggak sempat gini (mengunggah di Tiktok). Kalau ada senggang dikit saja langsung bikin (konten) Tiktok," tuturnya.
Bakso Beranak, Bakso Mercon
Ada beberapa varian bakso yang dijual yakni bakso beranak dan bakso mercon yang berukuran super jumbo. Di dalam bakso beranak berisi bakso kecil-kecil, cabe dan daging cincang. Sementara bakso mercon berisi cabe saja.
Selain menjual bakso beranak dan bakso mercon yang berukuran jumbo, Sugeng juga memiliki varian menu bakso biasa yang berukuran kecil-kecil dan bakso urat yang berukuran sedang. Sugeng dulu juga sempat memiliki varian bakso lobster. Namun varian menu itu tidak lagi dijual karena kewalahan.
Semua varian menu yang kini masih tersedia memiliki harganya masing-masing. Terkhusus untuk kedua varian bakso super jumbo, Sugeng menjualnya dengan harga Rp 36 ribu.
"Bakso beranak jumbo dan bakso mercon jumbo dijual dengan harga Rp 36 ribu per porsi. Kemudian bakso kecil-kecil dijual Rp 10 ribu dan bakso urat ukuran sedang dijual Rp 18 ribu," jelas Sugeng.
Berita populer lainnya klik halaman berikutnya
Dua orang bule diduga melakukan aksi pencurian dengan pemberatan di sebuah apotek di Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali, Sabtu (3/12/2022) dini hari. Video rekaman aksi dua bule itu tersebar dan viral di media sosial beberapa jam kemudian.
Kristina, petugas jaga apotek mengatakan dua pria bule itu bisa masuk ke dalam apotek setelah menerobos alias memaksa membuka pintu. Dua pria itu terus memaksa membuka pintu kaca sehingga nyaris rusak lalu 'merampas' obat. Padahal, jam operasional apotek di atas pukul 23.00 Wita sejatinya dilayani melalui loket tanpa membuka pintu toko.
"Karena dia memaksa terus, terpaksa saya buka. Itu segel pintu sudah mau rusak. Ada yang kebuka sebelahnya gara-gara didorong terus. Saya sudah minta kalau malam memang dilayani lewat loket karena apotek 24 jam tapi mereka nggak mau," jelas Kristina saat dihubungi detikBali, Minggu (4/12/2022).
Berdasarkan video yang dilihat detikBali, tampak dua orang pria diduga bule sedang memesan obat di apotek tersebut. Satu orang berbincang dengan petugas, sedangkan satunya lagi sedang melihat-lihat rak obat.
Pria itu kemudian disebut mengutil obat dan memasukkannya ke kantong jaket. Setelah selesai beraksi, keduanya pergi. Menurut keterangan saksi, salah satu terduga pelaku juga sempat mengutil uang di laci petugas namun tidak terjangkau kamera pemantau.
Kristina yang berjaga sendiri tak bisa berbuat banyak. Saat dua terduga pelaku beraksi, Kristina mengaku kewalahan karena salah satu bule terus menanyakan obat dan sempat meminta menukar uang kecil.
"Karena fokus saya dialihkan, saya nggak bisa ngawasin bule yang lagi satu. Kalau bicaranya dia sih sudah lancar bahasa Indonesia," ungkapnya.
Kapolsek Mengwi Kompol Nyoman Darsana menyebut pihaknya sudah mendapat laporan terkait kejadian itu. Ia membenarkan bahwa dua terduga pelaku sempat memaksa masuk apotek sebelum beraksi.
Dua pelaku disebut pergi tanpa mengendarai sepeda motor. Darsana menegaskan kasus itu masih diselidiki.
"Pelaku masih dalam lidik. Sementara dugaan motifnya pelaku ambil barang dengan cara mengecoh petugas. Ada dua item dengan total kerugian Rp 165 ribu," jelas Darsana.
Simak Video "Video: Bule di Bali Pura-pura Ditabrak Lalu Todongkan Pisau-Jambret HP WNI"
[Gambas:Video 20detik]
(nor/hsa)