Ratusan umat Hindu di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengikuti upacara melasti hari ini. Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Lombok Timur memusatkan salah satu rangkaian menjelang Hari Raya Nyepi itu di Pantai Gili Lampu, Desa Padak Guar, Kecamatan Sambelia.
"Kami melaksanakan upacara melasti di kawasan Pantai Gili Lampu ini, karena tempatnya strategis dan kebetulan ada umat Hindu yang menetap di satu dusun di desa ini," kata Ketua PHDI Lombok Timur, I Wayan Parwadi, saat ditemui detikBali di sela-sela prosesi melasti, Rabu (26/3/2025).
Pantauan detikBali, umat Hindu mulai memadati Pantai Gili Lampu sejak pukul 10.00 Wita. Anak-anak hingga dewasa tampak khidmat mengikuti upacara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Parwadi menjelaskan ratusan warga yang mengikuti melasti hari ini berasal dari lima banjar se-Lombok Timur. Ia menjelaskan melasti merupakan upacara penyucian terhadap bhuana agung (alam semesta) dan bhuana alit (tubuh manusia).
Prosesi melasti, Parwadi berujar, dirangkai pula dengan pelarungan sesaji ke tengah laut sebagai simbol persembahan kepada alam. Setelah persembahyangan, prosesi dilanjutkan dengan pengambilan tirtha amertha atau air suci.
"Air suci inilah kemudian yang akan kami bagikan ke masing-masing banjar, untuk menyucikan lingkungan dan rumah mereka," jelas Parwadi.
Parwadi menuturkan terdapat tiga prosesi yang dilalui umat Hindu sebelum Nyepi. Setelah melasti, prosesi dilanjutkan dengan upacara tawur kesanga dan pengerupukan. Kedua rangkaian tersebut dilaksanakan sehari sebelum Nyepi.
"Dari ketiga tahapan upacara tersebut, hanya satu yang belum bisa kami lakukan, yaitu pengerupukan. Pawai ogoh-ogoh tidak bisa kami laksanakan di tingkat kabupaten karena jumlah kami di sini sedikit. Tapi, itu bisa dilaksanakan di banjar masing-masing," imbuhnya.
Panitia Pelaksana Melasti Lombok Timur, I Gusti Putu Sarjana, berterima kasih kepada masyarakat Lombok Timur dan Pemerintah Desa Padak Guar karena telah memfasilitasi prosesi tersebut. Menurutnya, rangkaian melasti tersebut juga dibantu oleh umat Islam di Lombok Timur.
Sarjana berharap sikap toleransi dan saling menjaga antarumat beragama di Lombok Timur tetap terjaga dengan baik. "Kami di sini diberikan fasilitas dan dibantu juga oleh umat Islam. Rasa toleransi dan saling menghargai meskipun kami beda keyakinan," ujarnya.
(iws/iws)