Sebanyak 1.000 ekor komodo di Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), sudah dipasang chip di tubuhnya. Pemasangan chip itu untuk memantau kondisi kesehatan hewan purba yang menjadi salah satu keajaiban dunia tersebut.
"Kita data dari komodo bukan hanya jumlah populasi tapi juga kesehatannya. Ukuran badannya apakah dia tambah besar atau lebar badannya, dicek ciri-ciri fisiknya, berat badannya meningkat atau nggak, panjangnya, lebarnya. Begitu ditangkap kita kasi chip," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Taman Nasional Komodo (BTNK), Dwi Putro Sugiarto, Sabtu (3/12/2022).
Ia menjelaskan, chip dipasang di bawah kulit komodo. Setiap komodo yang dipasang chip ditulis namanya sebagai identitasnya. Setiap nama komodo ini memiliki database berupa jenis kelamin, ukuran tubuh komodo seperti berat, panjang dan lebar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chip itu di-scan untuk bisa membaca datanya. Jika tahun berikut mengecek lagi kondisi kesehatannya, sudah ada data pembandingnya dengan tahun sebelumnya. "Begitu ditangkap kita kasi chip. Ada 1000 ekor yang kita kasi chip, dipasang di bawah kulit," kata Dwi.
Saat ini ada sebanyak 3.303 ekor komodo di TN Komodo dan pemasangan chip terus dilakukan. "Yang bisa ditangkap kita kasi chip, tidak bisa dipaksakan," sambungnya.
Jika ditemukan ada komodo yang kurus dibandingkan kondisi sebelumnya, BTNK akan menelusuri penyebabnya. Bisa karena habitatnya terganggu atau kondisi itu adalah kurus normal. Sebab, komodo betina umumnya lama tidak berburu mangsa ketika mengeram telurnya di sarang.
"Kita lihat apakah habitatnya terganggu nggak dia jadi lebih kurus. Kalau habitat tidak terganggu, berarti kurusnya kurus normal. Dia ada masanya habis bertelur itu kan dia tidak makan hampir satu bulan jagain telur. Dia tidak makan berarti kan kurus," jelas Dwi.
Komodo ditangkap dengan cara menjebaknya masuk ke dalam Kerangkeng yang sudah diisi daging. "Mulut dan kaki diisolasi, kemudian ditimbang," pungkas Dwi.
Diketahui, populasi komodo di TN Komodo terakhir tercatat pada tahun 2021 sebanyak 3.303 ekor. Populasinya meningkat setiap tahunnya. Populasi terbanyak berada di pulau Komodo sebanyak 1.728 ekor, disusul Pulau Rinca 1.385 ekor, Pulau Nusa Kode 90 ekor, Pulau Gili Motang 81 ekor, dan pulau Padar 19 ekor.
Komodo hidup di lembah-lembah. Di Pulau Komodo ada 43 lembah yang dihuni. Wisatawan bisa melihat Komodo di sana hanya di satu lembah, yakni Loh Liang. Sedangkan komodo di lembah lain untuk kepentingan konservasi.
Adapun di Pulau Rinca, komodo tersebar di 33 Lembah. Wisatawan hanya bisa melihatnya di lembah Loh Buaya. Komodo di Lembah lainnya untuk Konservasi. Lembah seluas 500 Ha ini dihuni sekira 66 ekor komodo, dengan 15 di antaranya yang aktif, sering dilihat pengunjung.
(iws/iws)