Korban meninggal akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat menembus angka 162 jiwa. Hal ini berdasarkan data Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas). Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi membeberkan, selain 162 meninggal, ratusan warga lainnya terluka.
"Yang tercatat meninggal 162, luka-luka 326 orang, pengungsi 13.784 orang," kata Henri dalam konferensi pers di kantor Basarnas, Jakarta, Selasa (22/11/2022).
Henri mengatakan data tersebut tercatat hingga pukul 20.00 WIB pada Senin (21/11). Data korban tersebut kemungkinan bisa terus bertambah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Data korban dan materiil sampai dengan tanggal 21 November pukul 20.00 WIB laporan BPBD Kabupaten Cianjur, tadi malam. Sekarang sudah pagi," ucapnya.
Dia juga membeberkan jumlah rumah dan bangunan yang rusak imbas guncangan gempa M 5,6 kemarin. Menurutnya, sebanyak 2.345 rumah dan bangunan tercatat mengalami kerusakan.
Dia juga membeberkan jumlah rumah dan bangunan yang rusak imbas guncangan gempa M 5,6 kemarin. Menurutnya, sebanyak 2.345 rumah dan bangunan tercatat mengalami kerusakan.
"Kerusakan rumah dan bangunan sebanyak 2.345 unit. Itu adalah laporan yang terkumpul pada malam hari tadi pukul 20.00 WIB," ujarnya.
Untuk diketahui, gempa terjadi pukul 13.21 WIB, Senin (21/11). Gempa Cianjur, Jabar juga terasa kuat di sejumlah wilayah seperti Jakarta, Bogor, Depok hingga Tangerang Selatan (Tangsel).
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan gempa tersebut diduga akibat pergerakan Sesar Cimandiri.
"Diduga ini merupakan pergerakan dari Sesar Cimandiri jadi bergerak kembali," ujar Dwikorita.
Dia menjelaskan, gempa itu berpusat di sekitar Sukabumi-Cianjur. Menurut penjelasan Dwikorita, gempa tersebut terjadi akibat patahan geser.
"Merupakan gempa yang diakibatkan patahan geser dengan magnitudo 5,6," ujarnya.
(hsa/dpra)