Seluruh penjor yang dipasang di sepanjang jalan menuju venue perhelatan KTT G20 di Nusa Dua, sudah dibersihkan, Sabtu (19/11/2022). Seperti yang dilakukan prajuru Desa Adat Bualu, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, yang sudah gotong-royong mencabut penjor sejak pagi.
Ruas jalan menuju The Nusa Dua dan beberapa jalan lain di wilayah Desa Bualu sudah bersih. Pencabutan penjor ini sudah sesuai arahan Dinas Pemajuan Desa Adat (DPMA) Provinsi Bali. "Jadi sudah ditentukan harus bersih. Kami target malam sudah clear," kata Bendesa Adat Bualu I Wayan Mudita.
Sebelumnya pemasangan penjor untuk mendukung perhelatan KTT G20 di Nusa Dua diserahkan ke masing-masing desa adat yang jalurnya dilalui delegasi. Ada 21 desa adat di wilayah Denpasar dan Badung diberikan tugas oleh Pemprov Bali. Termasuk Desa Bualu, salah satu desa penyangga di Nusa Dua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata Mudita, instruksi membersihkan penjor pun sudah ditentukan pemerintah provinsi dan praktis diikuti beberapa desa lainnya. Saat desa adat diperintahkan mengerjakan penjor, awalnya pihak desa berencana melibatkan warga desa adat di delapan banjar Desa Adat Bualu.
Namun setelah dilakukan rapat, akhirnya diputuskan pengerjaannya diserahkan ke vendor atau penyedia jasa dekorasi di desa setempat. Untuk satu penjor madya atau ukuran sedang nilainya Rp 2,5 juta. Sedangkan penjor agung Rp 5 juta per penjor. Sebanyak 480 penjor tersebut berukuran madya, sedangkan ada 12 penjor agung.
"Jadi kami yakini karya anak-anak muda di desa kami terbaik. Untuk berkesenian sudah hal biasa sehingga kami ingin berikan kesan untuk even ini," ungkap Mudita.
(irb/dpra)