Terungkap tujuan wanita di Denpasar bernama Wahyuni nekat menerobos iring-iringan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lantaran ingin bersalaman sembari meminta foto dan kaus kepada orang nomor satu di Indonesia itu. Wahyuni juga berhasil mendapat kaus berwarna hitam dengan gambar wajah Jokowi.
"Tujuannya memang ingin salaman dan berfoto saja di situ. Aku langsung minta kaosnya sama Pak Jokowi dan Alhamdulillah sudah dikasih kausnya," ungkapnya, Sabtu (19/11/2022).
Wanita berusia 35 tahun berhasil bersalaman dengan Jokowi dan mendapat kaus yang diinginkannya. Wahyuni mengaku tidak akan mencuci kaus yang didapatkan langsung dari Presiden Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau bajunya nggak akan dicuci. Biarin wangi terus kena tangannya Pak Jokowi," tegasnya
Terobos Iring-iringan Presiden Jokowi
Diberitakan sebelumnya, aksi seorang wanita yang menerobos iring-iringan Presiden Joko Widodo viral di media sosial. Wanita itu bahkan memasukkan tangannya ke kaca jendela mobil lalu menarik-narik tangan Jokowi.
Momen tersebut terjadi saat Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja (kunker) di Pasar Badung, Denpasar, Bali, Kamis (17/11/2022). Ketika itu, rombongan mobil Jokowi melewati Jalan Thamrin, Denpasar.
Tak butuh waktu lama, identitas wanita penerobos iring-iringan Jokowi setelah melakukan kunjungan kerja di Pasar Badung, Kota Denpasar, akhirnya terungkap. Wanita tersebut ternyata seorang karyawan toko kaca mata bernama Wahyuni (36).
Selain Wahyuni, sang suami bernama Robi UA (36) juga turut diamankan. Robi diamankan oleh Paspampres lantaran ikut memvideokan aksi penerobosan tersebut.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung ternyata turut berada di dalam mobil bersama Jokowi saat seorang perempuan menerobos iring-iringan tersebut. Menurut Pramono, wanita itu sempat menarik-narik tangan Jokowi. "Presiden tangannya ditarik-tarik," kata Pramono kepada wartawan.
Pramono menambahkan, presiden merespons santai peristiwa itu. Dia juga menyebutkan Jokowi meminta Paspampres tidak bertindak berlebihan.
"Presiden menanggapi peristiwa tersebut dengan santai dan meminta Paspampres jangan berlebihan," ujar Pramono.
(nor/hsa)