Kronologi di Balik Dugaan Istri Kapolres Selingkuh dengan Kasat Lantas

Round Up

Kronologi di Balik Dugaan Istri Kapolres Selingkuh dengan Kasat Lantas

Tim detikSulsel - detikBali
Senin, 07 Nov 2022 18:19 WIB
ilustrasi perselingkuhan
ilustrasi perselingkuhan (Foto: Getty Images/iStockphoto/Thiago Santos)
Bali -

Dugaan perselingkuhan menyeruak di tengah penonaktifan Kapolres Baubau AKBP EP dan Kasat Lantas Polres Baubau Iptu JS. Sempat beredar kabar bahwa istri AKBP EP digerebek bareng Iptu JS di sebuah hotel.

Dilansir dari detikSulsel, AKBP EP dan anak buahnya Iptu JS langsung dimintai klarifikasi oleh Propam Polda Sultra. AKBP EP dan Iptu JS pun sama-sama ditarik ke Polda Sultra untuk mempermudah proses klarifikasi isu perselingkuhan tersebut.

"Cuma diklarifikasi (soal isu perselingkuhan), belum diproses (kode etik-disiplin)," kata Kabid Propam Polda Sultra Kombes Prianto Teguh Nugroho, Sabtu (5/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prianto menyebut, pihaknya juga sudah meminta klarifikasi kepada pihak-pihak terkait. Termasuk kepada AKBP EP dan istrinya maupun kepada Iptu JS, yang diduga sebagai orang ketiga. Namun demikian, Kombes Prianto mengaku belum bisa menyampaikan lebih lanjut mengenai hasil klarifikasinya.

"Saya kasih gambaran nih, saya misalnya ada masalah dengan si B. Begitu saya yang diperiksa, saya membela dong pasti, nggak ada itu begitu-begitu. Makanya kita nyari yang berhubungan dengan itu," katanya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Propam membantah kabar yang menyebut istri AKBP EP dan Iptu JS digerebek di sebuah hotel. "Kalau ini bukan OTT. Ada dugaan (perselingkuhan), makanya kita lakukan klarifikasi, kita lakukan pemeriksaan," ujar Prianto.

Menurut Kombes Prianto, penggerebekan artinya istri AKBP EP dan Iptu JS tertangkap tangan sedang bareng berduaan. Namun, dalam hal ini, dia menegaskan pihaknya tidak pernah menggerebek keduanya.

Ia kembali menegaskan, Propam hanya mendalami isu perselingkuhan yang beredar. Adapun proses penonaktifan AKBP EP dan Iptu JS merupakan bagian dari upaya untuk mempermudah klarifikasi yang masih terus berjalan.

"Untuk memudahkan (proses klarifikasi) itu, kita nonaktifkan. Daripada gue bolak-balik Baubau (dari Kendari)," katanya.




(iws/dpra)

Hide Ads