Humas dan Protokol Pemerintah Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai menjelaskan penutupan sementara TPA Suwung merupakan arahan dari Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Gubernur Bali Wayan Koster. Selama dua hari itu, sampah di rumah-rumah agar memaksimalkan keberadaan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di masing-masing desa atau kelurahan.
"Setelah itu kita maksimalkan lagi pengangkutan sambil nanti secara paralel dioperasikannya 3 TPST Kertalangu, Tahura, dan Padangsambian," kata Dewa Rai, Sabtu (5/11/2022).
Pantauan detikBali pada Sabtu (5/11/2022), spanduk pengumuman penutupan sementara tersebut sudah terpasang di pintu masuk TPA Suwung. Spanduk tersebut bertuliskan: 'Permakluman. Dalam rangka Presidensi G-20 akan dilakukan penutupan sementara Pelayanan sampah di TPA Regional Sarbagita terhitung tanggal 15-16 Nopember 2022. Demikian untuk maklum. Terimakasih.'
Dewa Rai menuturkan, penutupan sementara TPA Suwung dilakukan agar selama dua hari tersebut tidak ada truk sampah yang lalu lalang di sepanjang jalan. Hal itu disebut demi kenyamanan para kepala negara maupun delegasi KTT G20 yang akan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya.
"Jadi, kami Pemkot Denpasar diharapkan untuk bisa ikut serta menyukseskan. Termasuk menciptakan kebersihan, kenyamanan, kelancaran lingkungan, lalu litas hingga kebersihan lingkungan (selama berlangsungnya KTT G20)," imbuhnya.
Ia menambahkan, 3 TPST di Denpasar saat ini masih dalam tahap finishing serta uji coba. Nantinya ketika 3 TPST tersebut rampung, maka TPA Suwung dapat segera ditutup lantaran kapasitasnya yang sudah over load.
"Untuk TPST Kertalangu kalau tidak salah di tanggal 5, 6 dan 7 November sudah mulai uji coba karena rencananya akan dikunjungi delegasi KTT G20. Nanti akan ditinjau model pengolahan sampahnya karena ini kan termasuk baru," akunya.
Sementara itu, salah satu sopir pengangkut sampah di TPA Suwung, Dimas Sudarmawan (24) mengaku sudah mengetahui informasi penutupan sementara TPA Suwung dari rekan-rekan seprofesinya.
"Saya langsung sebarkan informasi itu ke pelanggan-pelanggan saya lewat WA (WhatsApp). Ini supaya mereka nggak komplain kalau sampahnya nggak diambil di tanggal itu," kata Dimas.
(iws/dpra)