Besok Tengah Hari Lebih Cepat

Besok Tengah Hari Lebih Cepat

Chairul Amri Simabur - detikBali
Rabu, 02 Nov 2022 20:02 WIB
Terik matahari
Ilustrasi terik matahari. Foto: Thinkstock
Tabanan -

Fenomena tengah hari lebih cepat dari waktu biasanya akan terjadi pada Kamis (3/11/2022). Fenomena ini terjadi akibat perata waktu lebih besar, sehingga matahari akan transit lebih cepat dibandingkan hari-hari biasanya.

Secara umum, fenomena ini akan mengakibatkan waktu terbit matahari pada daerah-daerah di belahan bumi selatan akan lebih awal dari biasanya. Sebaliknya, pada daerah-daerah di belahan bumi utara, waktu terbenam matahari akan lebih cepat.

Peneliti Matahari dan Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Agustinus Gunawan Admiranto, menjelaskan, fenomena ini ada kaitannya dengan gerak semu matahari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tergantung belahan bumi mana. Sejak 23 September 2022, matahari ada di belahan bumi selatan. Maka siang lebih panjang. Matahari terbit dan tenggelam lebih awal," jelas Agustinus, Rabu (2/11/2022).

Ia menjelaskan, gerakan semu matahari ini disebabkan poros bumi condong 23 derajat terhadap bidang orbitnya. Perubahan kemiringan poros bumi ini mengakibatkan matahari tampak seolah-olah bergerak ke selatan.

ADVERTISEMENT

"Ketika matahari di belahan bumi selatan, durasi siangnya lebih panjang," imbuhnya.

Fenomena siang yang lebih panjang tersebut, sambungnya, tidak akan terasa untuk daerah-daerah di posisi ekuator maupun pada belahan bumi utara. Gerak semu matahari ke belahan bumi selatan ini akan mencapai puncaknya pada 22 Desember 2022. Saat itu, posisi matahari akan berada di bagian terselatan belahan bumi.

"Setelah itu gerak bumi akan kembali ke ekuator. Pada 21 Maret 2022 sampai 21 Juni 2022 persis berada di ekuator," ujarnya.

Selain itu, fenomena ini juga disebabkan jarak antara bumi dan matahari yang berpengaruh pada selisih antara waktu matahari sejati dengan waktu matahari rata-rata

"Tergantung dari posisi bumi saat mengelilingi matahari. Saat perihelion atau jarak paling dekat, kecepatan bumi mengelilingi matahari lebih cepat. Sedangkan pada aphelion atau jarak terjauh, kecepatannya melambat. Itu yang juga menyebabkan terbit dan tenggelamnya matahari lebih cepat," pungkasnya.




(irb/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads