RSUP Prof Ngoerah kembali menerima pasien yang didiagnosis menderita gangguan ginjal akut misterius atau Acute Kidney Injury (AKI). Hal tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak di RSUP Prof Ngoerah, dr I Gusti Ngurah Sanjaya Putra, Sp.A (k).
"Kami sedang merawat 1 pasien di RSUP Prof Ngoerah, perempuan umur 9 tahun. Pasien masuk dengan kondisi kejang-kejang dan umumnya banyak sekali penyebab kejang dan ini yang sedang kami telusuri," ujarnya pada Sabtu (29/10/2022).
Menurutnya, pasien tersebut kurang lebih telah mendapatkan perawatan di RSUP Prof Ngoerah kurang lebih selama 4 hari lamanya, yakni sejak Senin (25/10/202). Adapun kondisi fungsi ginjal pasien ketika masuk ke RSUP Prof Ngoerah, kata dr Sanjaya, yakni 15 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kasus ini dipastikan bukan karena intoksikasi (keracunan dari obat bentuk sirop). Kesimpulannya diambil karena sebulan lalu pasien ini minum obat sirop dan sembuh. Ketika kami wawancarai pasien juga tidak mengarah pada sirop dan dari hasil urin oksalat juga negatif sehingga untuk kasus pasien ke 18 ini bukanlah intoksikasi," jelasnya.
Pihaknya juga mendiagnosis penyebab pasien ini adalah karena Multisystem Inflammatory Syndrome (MIS-C). Hal tersebut terlihat dari hasil tes SARS-COV-2 yang menyatakan positif.
"Tetapi, pasien ini sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19 sebanyak 2 kali. Jadi, kami tidak bisa bedakan kekebalan tubuh apakah terbentuk secara alamiah akibat terserang COVID-19 atau karena vaksin," ungkap pria yang juga menjabat sebagai Ketua IDAI Bali ini.
dr. Sanjaya juga menuturkan pasien tersebut pernah mendapatkan perawatan cuci darah sebanyak satu kali dan kondisi fungsi ginjal telah membaik menjadi 55 persen. Disinggung mengenai obat antidotum atau penawar gagal ginjal akut, kata dr. Sanjaya, pihaknya telah mengajukan permintaan terkait pengadaan obat tersebut, hanya saja untuk jumlah pastinya belum dapat ia sampaikan ke awak media.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Nyoman Gede Anom menjelaskan, untuk saat ini total ada 18 kasus gangguan ginjal akut misterius di Bali.
"Progresnya ada 1 tambahan pasien dari Bali yang meninggal dan untuk umur, jenis kelamin dan asal pasien saya tidak hafal. Jadi, total ada 12 pasien meninggal, 5 sembuh dan 1 yang masih dirawat," ungkapnya, Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Jalan Melati No 20 Denpasar, Bali.
Menurutnya, dari jumlah tersebut sebagian besar memiliki riwayat mengkonsumsi obat bentuk sirop.
(nor/hsa)