Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap bahwa progres Pembangunan TPST (Tempat Pembuangan sampah terpadu) yang berkonsep teknologi RDF (Refused-Derived Fuel) untuk mengganti TPA Suwung yang akan ditutup, sebentar lagi bakalan rampung dan akan segera digunakan. Meski demikian, Luhut tidak bisa memastikan kapan pastinya tempat pembuangan sampah terbesar di Bali ini akan ditutup.
"Bali sudah akan menyelesaikan 3 TPST dengan konsep RDF tadi untuk penanganan sampah, sehingga sampah di kabupaten Badung dan Denpasar 1.200 ton per hari mulai bertahap mulai November sampai Januari puncaknya sudah habis sehingga Suwung tidak perlu ada," tegas Luhut usai membuka Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut di Taman Bhagawan, Tanjung Benoa, Badung, Bali, Kamis (27/10/2022).
RDF sendiri merupakan teknologi pengolahan sampah melalui proses homogenizers menjadi ukuran yang lebih kecil. Diungkap Luhut untuk membangun TPST seperti yang ada di Bali, pihaknya mengaku sudah membangun 52 spot.
"Kita sudah bangun 52 spot seperti yang ada di Bali di penjuru tanah air sehingga nanti kita bisa mengelola sampah 12 ribu ton per hari," ujarnya.
Diharapkan dengan adanya model TPST ini sekitar 80 persen sampah yang tadinya jatuh ke laut dapat berkurang.
"Jadi kita yakin dalam beberapa tahun ke depan sampah yang jatuh ke laut bisa jauh berkurang," tukasnya.
Karena itu, kerja sama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan Kepala Staf AL dan Pemda seperti di Bali dengan Gubernur I Wayan Koster katanya akan membuat Indonesia lebih canggih. Ditanya bagaimana penanganan sampah dari hulu ke hilir, menurut Luhut nantinya para nelayan dan pelabuhan serta perusahaan packaging seperti plastik wajib menyetor sampah yang mereka buat selama berlayar.
"Pengendalian di hulu terutama untuk perusahaan yang packaging plastik, mereka saya kira semakin sadar bahwa ini masalah dunia. Jadi perusahaan-perusahaan itu sekarang dinilai bagaimana dia memelihara lingkungan, jadi saya kira semua mendunia itu saya kira akan banyak berkurang," tandasnya.
Untuk diketahui, saat ini telah dibangun 2 TPST di kabupaten Badung dan 3 TPST di Denpasar yakni TPST Tahura, Kertalangu, dan Padangsambian Kaja.
TPST ini bisa memproses 100 persen timbulan sampah menjadi berbagai produk seperti RDF (Refused- Derified Fuel), Wood pellet, maggot, plastic-recycle, pupuk organik dan lain sebagainya. Sebagai informasi, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung akan ditutup pada akhir bulan Oktober 2022.
Hal ini diungkap oleh Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Provinsi Bali I Made Teja. Alasan penutupan itu sendiri karena kapasitasnya sudah penuh dan menjelang G20.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(nor/dpra)